MALANGVOICE – Konflik panjang internal Unikama membuat warga sekitar resah. Warga khawatir konflik merembet dan menimbulkan korban baru.
Terakhir konflik dua kubu Unikama ini pecah pada Senin (15/10) pagi dan membuat pagar dan ruang rektorat berantakan. Belum lagi ditambah korban luka-luka berjumlah enam orang.
“Konflik berkepanjangan ini ya jelas terganggu. Meski tak terlibat langsung tapi otomatis warga sini terganggu dengan keamanan,” kata Ketua RT 08/RW 11, Bandungrejosari, Sukun, Kota Malang, Kardjono.
Kardjono bahkan sudah antisipasi menutup gerbang gang masuk di Jalan Keben 2 blok C di wilayah RT-nya. Hal itu agar tidak ada massa yang konflik yang masuk ke rumah warga.
“Kalau ada sesuatu ya siap-siap proteksi. Kalau terjadi ya segera nutup pintu,” lanjutnya.
Ia pun berharap kedua kubu di Unikama ini saling mengalah. Tujuannya untuk mengembalikan fungsi kampus sebagai tempat menuntut ilmu. Apalagi kebanyakan mahasiswa berasal dari luar Malang.
“Kami sangat menyayangkan adanya konflik yang berkepanjangan itu. Konflik itu pasti berdampak ke lingkungan, jadi harapannya segera diselesaikan,” ujarnya.
“Kemarin ada konflik itu bukan mencerminkan sebuah kampus. Kampus kan tempat pendidikan tinggi, jadi apapun masalahnya bisa dimusyawarahkan,” tegasnya. (Der/Ulm)