MALANGVOICE – Wali Kota Malang Sutiaji meminta RS Saiful Anwar, sebagai rumah sakit rujukan, membuka informasi kondisi kekinian terkait Covid-19.
“Karena dengan data yang selalu ter-update, maka Pemkot Malang dapat mengambil langkah dan kebijakan yang tepat demi melindungi kesehatan warga Kota Malang,” katanya saat menghadiri Sosialisasi Penatalaksanaan Pasien dengan Corona Virus (Covid-19) di Aula RS Saiful Anwar Malang, Selasa (17/3).
Selain menekankan agar terus memberikan informasi terkait kondisi Kota Malang terhadap Covid-19, Wali Kota Sutiaji juga menerima menerima keluhan dari RS Saiful Anwar tentang naiknya jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang statusnya bisa saja naik menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Pihak RS Saiful Anwar khawatir jumlah kamar isolasi tidak mencukupi.
Merespon itu, Wali Kota Sutiaji segera mempertimbangkan RSUD Kota Malang untuk dijadikan sebagai rumah sakit khusus penanganan pasien Covid-19.
“Jika diperlukan, maka kami akan segera menyiapkan RSUD Kota Malang menjadi salah satu RS yang khusus menangani pasien Covid-19. Terkait fasilitas dan teknisnya akan kita koordinasikan dengan RS Saiful Anwar dan Tim Satgas Corona,” jelasnya.
Setelah melakukan koordinasi dengan tim RS Saiful Anwar, Wali kota Sutiaji juga berkoordinasi dengan Rektor, seluruh Dekan dan Satgas Corona Universitas Brawijaya (UB) Malang. Tujuannya untuk memperoleh data terkait tracking yang telah dilakukan pasca ditetapkannya status PDP pada salah satu mahasiswanya, pada Jumat pekan lalu (14/3).
“Ini penting kita lakukan agar kita dapat segera melakukan mapping terhadap orang-orang yang kontak langsung dengan PDP. Sehingga dapat segera melakukan isolasi secara mandiri,” jelasnya.(Hmz/Aka)