MALANGVOICE- Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat memberikan apresiasi tinggi kepada RW 02 Kelurahan Arjosari yang mendapatkan predikat utama trophy di Program Komunitas untuk Iklim (Proklim). RW tersebut nantinya juga mewakili Kota Malang di tingkat nasional dalam acara yang diadakan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) pada 1 Desember 2025.
Wahyu mengatakan, keterlibatan masyarakat dari tingkat RT hingga RW itu selaras dengan program kebijakannya, yakni Ngalam Seger.
“Salah satu program Das Bakti Ngalam Seger itu fokus pengelolaan lingkungan dan kesehatan masyarakat, salah satunya pembentukan Proklim,” kata Wahyu saat membuka Forum Aksi Iklim dan Proklim Kota Malang yang diadakan Dinas Lingkungan Hidup (DLh) di Hotel Santika, Rabu (26/11).

Polinema Serang Lahan Kosong, Ditanami 1.000 Pohon Gerakan Merti Bumi
Wahyu menyebut perubahan iklim saat ini sangat cepat dirasakan. Ia mengingat bagaimana Malang dikenal dengan kesejukannya dan munculnya embun di pagi hari, namun saat ini hal tersebut sudah jarang ditemui.
Karena itu dengan keterlibatan langsung masyarakat dalam menjaga lingkungan, besar harapan dampak perubahan iklim yang terjadi bisa sedikit berkurang.
“Iklim sekarang perubahannya sangat signifikan, perlu ada kesadaran masyarakat. Terutama berbasis di tingkat RW,” jelasnya.
Selain itu Kota Malang diusulkan masuk menjadi kota metropolitan. Adanya perubahan status itu pasti berdampak dengan keasrian lingkungan. Karena itu Wahyu meminta menjaga lingkungan harus ada keterlibatan masyarakat.
“Karena itu menjaga Kota Malang menjadi lingkungan baik dan lestari terutama perlu kesadaran masyarakat tidak hanya keterlibatan pemerintah,” pesannya.
Sementara itu Plh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, Raymond Hatigoran Matondang, menyampaikan, di Kota Malang saat ini ada 33 RW yang masuk Proklim. Jumlah ini diharapkan semakin bertambah demi keasrian lingkungan sekitar.
“Diharapkan setiap RW ada minimal satu Proklim. Nah, di 2025 ada 5 lokasi yang diusulkan di tingkat nasional,” kata Raymond.
Adapun lima Proklim yang diusulkan selain RW 02 Arjosari yang mendapat predikat Utama Trophy, ada RW 03 Kota Lama, RW 13 Madyopuro, RW 02 Arjowinangun, dan RW 09 Arjowinangun yang mendapat predikat Utama.
Kelima RW berprestasi itu juga mendapat uang pembinaan senilai Rp15 juta.
“Dari yang utama nanti diikutkan ke tingkat Lestari, dan 5 itu akan diusulkan. Sehingga diharapkan Ada kemandirian dari RW tersebut dalam menjaga wilayah masing-masing terhadap kelestarian lingkungan,” tandas Raymond.(der)