MALANGVOICE – DPUPR Kota Batu merampungkan sejumlah pembangunan infrastruktur jalur penghubung yang berada di beberapa lokasi. Selain untuk mengurai kemacetan lalu lintas, infrastruktur itu untuk mendukung konektivitas antar wilayah menggerakkan perekonomian masyarakat.
Antara lain, jembatan Celaket-Jantur di Desa Gunungsari, jalan tembus Pandanrejo-Sisir-Temas, jalan tembus Songgokerto-Sumberejo lalu Sumberejo-Sisir menghubungkan Jalan Indragiri ke Jalan Metro. Serta jalan tembus Sumberejo-Ngaglik, juga dilakukan pelebaran Jalan Dadaprejo-Junrejo sebagai jalan alternatif masuk Kota Batu dari sisi timur.
Sejumlah infrastruktur jalur penghubung itu diresmikan Wali Kota Bstu, Dewanti Rumpoko. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Dewanti (Selasa, 13/12).
Kepala DPUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat menyatakan, pembangunan jembatan dan jalan tembus itu untuk konektivitas masyarakat, mendukung visi misi walikota yakni Desa Berdaya Kota Berjaya.
“Total panjang jalan tembus yang dibangun ada 10.055 meter. Ini belum termasuk jalan Toyomerto Abdul Gani. Total anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan tersebut sebesar Rp 23 miliar,” terang Alfi.
Baca juga:
Masa Akhir Jabatan, Ini Inovasi Eddy Wahyono Kembalikan Prestasi KONI Kota Malang
Edukasi Masyarakat Peduli Lingkungan, Otsuka Eco Dirikan Bank Sampah
Tim Investigasi dan Advokasi Tragedi Kanjuruhan Sesalkan Ucapan Polisi Soal Pembongkaran Stadion
Jelang Pemilu 2024, KPU Kabupaten Malang Gelar Uji Publik Dapil
Dalam pembangunan jalan tembus itu, juga terdapat peran serta masyarakat yang turut menghibahkan tanahnya atau community based development. Total terdapat 137 orang warga yang menghibahkan tanahnya.
Baca juga:
Jalur Penghubung Batu-Malang Ambles, Perbaikan Ditargetkan Rampung Akhir Tahun
Lakukan Pemerataan Lahan, Jalan Tembus Sisir-Pandanrejo Rampung November
Pembangunan jalan tembus tersebut dirasa penting. Berfungsi untuk mengurai kemacetan dan memperlancar pergerakan produktivitas masyarakat dan barang.
“Harapannya melalui jalan tembus ini bisa menjadi pemicu peningkatan produktivitas perekonomian masyarakat. Sekaligus memperlancar mobilitas wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu. Pada akhirnya dapat memberikan dampak kesejahteraan masyarakat Kota Batu,” katanya.
Jalan tembus yang dibangun itu berukuran bervariasi. Antara 7 hingga 15 meter, dari kondisi awal yang hanya memiliki lebar 2 sampai 5 meter saja. Proses pengerasan jalan itu mengguna hot mixed asphalt dan perkerasan kaku dengan concrete mixed atau beton.
Sementara itu, Wali Kota Dewanti berharap, pembangunan jalan tersebut dapat menjadikan masyarakat Kota Batu lebih sejahtera. Khususnya bagi masyarakat yang sudah dengan ikhlas hati menghibahkan tanahnya untuk jalan tembus itu.
“Ini adalah ladang pahala yang tidak pernah putus sampai kapan pun. Dengan menghibahkan tanahnya, harta masyarakat tidak berkurang. Namun malah bertambah berlipat-lipat. Masyarakat Kota Batu sudah punya pemikiran maju” tutur dia.(der)