MALANGVOICE – Masa jabatan Eddy Wahyono sebagai Ketua KONI Kota Malang akan berakhir dalam waktu dekat ini. Sejak menjabat pada November 2018 silam Eddy dinilai sukses mengubah sistem di organisasi hingga kembali raih target prestasi.
Terpilih menjadi Ketua KONI Kota Malang pada akhir 2018, tepat delapn bulan menjabat, Eddy langsung dihadapkan dengan gelaran Porprov Jatim pada 2019. Saat itu kontingen Kota Malang berada di peringkat 4 dengan raihan 308 poin.
Karena minim persiapan dan waktu mepet menjabat sebagai ketua, Eddy langsung menggelar evaluasi untuk menaikkan posisi Kota Malang di Porprov Jatim 2022.
Wakil Ketua Bidang Prestasi KONI Kota Malang, Prof Dr Ir Asad Munawir, mengatakan, dari evaluasi ini tercetuslah pembinaan atlet terukur dan berjenjang melalui pendekatan sports science.
Baca Juga: Edukasi Masyarakat Peduli Lingkungan, Otsuka Eco Dirikan Bank Sampah
Tim Investigasi dan Advokasi Tragedi Kanjuruhan Sesalkan Ucapan Polisi Soal Pembongkaran Stadion
Asad menjelaskan, persiapan menuju Porprov Jatim 2022 lalu sungguh dilakukan dengan matang. KONI Kota Malang sepakat mengubah stigma kurang bagus di Porprov Jatim 2018.
“Pak Eddy pakai pendekatan olahraga dengan aspek science. Atlet berjenjang disaring mulai tahap pertama sudah difilter. Untuk elemen pelacakannya banyak. Salah satunya tes di UM melihat track record fisiknya dengan Vo2max sebagai indikator atlet paling utama olahraga, kecuali bridge,” kata dia.
Setelah itu hasilnya dianalisis lebih lanjut dengan banyak indikator dan disampaikan ke masing-masing cabor. Hingga akhirnya ada filter bagi atlet di tahap kedua.
“Ada lagi melalui Puslatkot, itu kami gabungkan sentralisasi dan desentralisasi. Kemudian dari hasil tes UM bisa dilihat bagaimana pelatih menilai fisik, teknik, dan psikologi bagaimana. Nanti digabung sport science kita dan UM baru keluar hasilnya,” imbuh dosen Fakultas Teknik jurusan Sipil UB.
Dari hasil itu, KONI Kota Malang juga mempunyai logbook untuk mengetahui kemampuan atlet dan juga pelacakan para kompetitor yang ada. Semua diklaim by system.
Asad menambahkan, Eddy Wahyono sangat baik melakukan sentuhan dan pendekatan kepada para cabor. Termasuk dari pengelolaan anggaran yang tersistem. Seluruh cabor dibuat MoU agar ada tanggung jawab penggunaan anggaran.
“Pemberian dana untuk cabor sangat terbuka, semua ke rekening. Seluruh cabor dipanggil satu-satu, dicek dengan tim lain untuk mengukur anggaran. Saya lihat sekarang terukur semua,” ujarnya.
Dari metode itu ternyata hasilnya di Porprov Jatim 2022 mengejutkan. Kota Malang mampu mengejar target runner up di bawah Surabaya.
Atlet Kota Malang juga mampu menutup target raihan emas medali sebanyak 70 emas, 67 perak, dan 72 perunggu. Dengan perolehan poin total sebesar 486 poin.
Tak hanya itu, tiga rekor porprov turut dipecahkan para atlet dari Kota Malang, yakni dua rekor pada cabang olahraga (cabor) renang dan satu pada cabor angkat besi.
Rekor baru renang tersebut dicatatkan oleh Makayala Nanjiwa Maulidiva pada nomor 200 meter gaya kupu-kupu putri dan Tim Putri dalam nomor 4×400 meter gaya bebas estafet putri. Adapun pada angkat besi rekor baru ditorehkan M Humam Zaky Azis pada kelas 55 kilogram putra dengan total angkatan 101 kilogram.
Atas prestasi itu, Wali Kota Malang, Sutiaji memberikan apresiasi kepada seluruh atlet. “Nuwus hebak (terima kasih semua), mbois ilakes (keren sekali) untuk semua atlet dan jajaran pelatih, serta para pendukung atlet bumi Arema yang sudah berjuang dan menang untuk nama Kota Malang,” tulis Sutiaji dalam akun Instagram resminya, Senin (4/7/2022).
Apresiasi kepada atlet diberikan dengan pencairan bonus pada September lalu.
Mereka yang meraih medali emas perwakilan atlet dari cabor IODI atas nama Evelyn Alexia mendapat bonus Rp31.500.000,00, medali perak perwakilan atlet dari cabor PRSI atas nama Makayla Najwa Maulidiva mendapat bonus Rp15.000.000,00, medali perunggu perwakilan atlet dari cabor PORSEROSI atas nama Rafli Bagus Setiawan mendapat bonus Rp10.000.000,00.
“Saya ucapkan terima kasih kepada KONI yang membimbing para atlet yang mempunyai cita, asa dan cara bagaimana supaya asa tersebut bisa dilaksanakan dengan baik. Penapakan inventarisasi masalah, lihat prestasi yang ada di samping kanan dan kiri terus kita lakukan. Itu by design dan perencana, maka kami sampaikan terima kasih,” imbuh Sutiaji.
Keseriusan Eddy membina atlet demi prestasi adalah pembangunan ruang ruang konsultasi kesehatan, fisioterapi, dan ruang gizi.
Fasilitas ini berada di lantai dua kantor KONI Kota Malang dan bisa digunakan seluruh atlet tanpa dipungut biaya.
“Jadi anak-anak yang cedera difisioterapi dan bisa memanfaatkan layanan di sana,” jelas Eddy.
Pria yang sudah 12 tahun pernah menjadi Ketua PBVSI Kota Malang ini juga berharap kesuksesan kembali terjadi di Porprov VII Jatim 2023 mendatang.(der)