MALANGVOICE – Rencana uji coba penerapan satu arah di wilayah Kayutangan Heritage belum bisa dipastikan. Sedianya rencana itu dijadwalkan Pemkot Malang pada 23 Januari 2023.
Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan, masih perlu pembahasan lebih lanjut agar rencana itu benar-benar bisa terealisasi.
Terakhir pada Senin (16/1) kemarin, Pemkot Malang menggelar rapat Forum LLAJ untuk membahas rencana satu arah Kayutangan Heritage.
Baca Juga: FORKI Kota Malang Loloskan 19 Atlet Karate untuk Program SPOP Jangka Panjang
Rencana Satu Arah Kayutangan Heritage, Spanduk Penolakan Bermunculan
“Ini bukan ketetapan, bahasanya uji coba. Kalau tidak uji coba bagaimana kita tahu mengurai itu (kemacetan). Kita coba kawasan Basuki Rahmat tertata dengan baik, kita image di masyarakat Malang itu terkenal macet nomor 2,” kata Sutiaji.
Selama rapat itu juga dibahas mengenai uji coba satu arah selama tiga pekan.
“Ini belum bunder di sini, ini deadline dari kita 23 Januari. Tapi ini kan kalau sudah bunder. Jadi uji coba itu kita lakukan 3 minggu,” lanjutnya.
Sementara itu Kadishub Pemkot Malang, Widjaja Saleh Putra, mengatakan, perubahan satu arah di Kayutangan Heritage itu sudah dianalisis pada 2018 dan hasilnya disampaikan pada 2019.
“Sosialisasi dilakukan terus menerus untuk hindari kemacetan dan agar tidak muncul kecelakaan. Itu yang jadi pertimbangan para ahli,” imbuh Wdjaja.
Ia tidak memungkiri rekayasa jalur satu arah akan menimbulkan konsekuensi termasuk penolakan dari warga, karena itu Pemkot Malang terus berupaya sosialisasi memberi pemahaman kepada masyarakat.
“Kami minimalisir ketidakpuasan. Kemudian kalau ada perekembangan lain its ok, jadi rencana kalau berubah itu sangat mungkin,” tandasnya.(der)