TPID Kota Batu Mulai Fokus Susun Strategi Antisipasi Lonjakan Sembako Jelang Ramadan

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko didampingi wakilnya, Punjul Santoso bersama unsur forkopimda melakukan sidak pasar memantau harga kebutuhan pokok saat Ramadan 2021 lalu (Pemkot Batu/Malangvoice)

MALANGVOICE – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Batu fokus pada pengamanan stok dan harga bahan pokok. Hal itu dilakukan menjelang datangnya Ramadan 2022.

Analisis Kebijakan Bagian Perekonomian dan SDA Kota Batu, Diyah Wahyuni mengatakan, tim mulai merumuskan strategi mengantisipasi kelangkaan serta lonjakan harga bahan baku. Tim meliputi Bagian Perekonomian dan SDA, Diskumdag, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) serta beberapa OPD terkait bersama Polres Batu dan BPS.

“Selanjutnya kami akan menyisir harga-harga kebutuhan pokok di pasar maupun toko-toko grosir,” kata dia.

Sementara itu, Satreskrim Polres Batu, AKP Yusi Purwanto mengatakan, pihaknya turut terlibat memantau ketersediaan maupun pergerakan harga bahan-bahan pokok menjelang Ramadan. Operasi pasar akan dipilih sebagai strategi untuk intervensi menstabilkan harga serta menjaga ketersediaan.

“Jika memamg ditemukan penimbunan sembako akan kami tindak tegas,” seru mantan Kasat Reskoba Polres Batu itu.

Sementara itu, kenaikan sejumlah bahan pangan mulai dirasakan mendekati bulan Ramadan. Bahan pangan yang mengalami lonjakan harga yakni tepung terigu, telur, mie instan. Termasuk juga lonjakan harga minyak goreng seiring dicabutnya penerapan HET oleh pemerintah.

Kini harga telur di pasar seharga Rp 22 ribu hingga Rp 24 ribu per kilogram. Semula harganya masih berada di kisaran Rp 18 ribu hingga Rp 19 ribu. Tepung terigu bermerk juga naik menjadi Rp 210 ribu kemasan 25 kilogram. Hal itu diikuti pula kenaikan mi instan.

Kenaikan harga juga terjadi pada minyak goreng. Saat ini harganya berkisar Rp 23 ribu per liter setelah kebijakan penyeragaman harga Rp 14 ribu per liter dicabut pemerintah.(der)