Tingkatkan BOR, Pemkab Malang Sediakan Safe House Tiap Kecamatan

MALANGVOICE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang mengantisipasi meningkatnya bed occupancy rate (BOR), dengan menyediakan safe house di setiap kecamatan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat mengatakan, dengan adanya safe house di setiap kecamatan saat ini, sebagai bentuk antisipasi meningkatnya bed occupancy rate (BOR), yang disebabkan masih meningkatnya kasus Covid-19.

“Kemarin (Sabtu 11/7) kami meninjau sejumlah titik tempat yang nantinya akan dijadikan safe house. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Seperti jumlah tempat tidur nya, jaraknya dari Puskesmas yang tidak terlalu jauh dan beberapa kelengkapan alatnya. Jadi memang sudah siap, dan rata-rata ini di sekolah,” ucapnya, Ahad (11/7).

Baca juga: Forkopimda Kabupaten Malang Cek Kesiapan Sekolah Jadi Safe House

Menurut Wahyu, safe house tersebut nantinya akan digunakan bagi pasien Covid-19 yang cenderung dengan tingkat gejala sedang menuju ringan. Sebab, untuk pasien Covid-19 yang sedang dan berat, tetap diupayakan dapat terfasilitasi perawatannya di Rumah Sakit (RS).

Sementara itu, dalam satu Safe House diupayakan dapat menampung hingga 50 pasien Covid-19. Namun, untuk daerah dengan tingkat kepadatan penduduk yang lebih tinggi, safe house disiapkan untuk dapat menampung minimal 100 pasien.

“Rencananya itu minimal bisa menampung 50 pasien. Tapi kalau di daerah yang lebih padat, itu diupayakan minimal 100. Seperti di Kepanjen, Karangploso dan Singosari,” terangnya.

Baca juga: Tingginya Pasien Covid19, Forkopimda Kabupaten Malang Minta Setiap Kecamatan Miliki Safe House

Forkopimda Kabupaten Malang saat melakukan pengecekan safe house. (Mvoice/Toski D).

Wahyu menjelaskan, saat ini penyebaran Covid-19 di Kabupaten Malang yang masih terus melonjak, bahkan Bupati Malang H.M. Sanusi sudah meminta agar setiap RS bisa menambah jumlah TT sekitar 10 persen hingga 30 oersen. Karena, BOR di Kabupaten Malang untuk pasien Covid-19 juga masih tinggi.

“BOR kita masih tinggi, hampir menyentuh 100 persen. Makanya, pak Bupati meminta agar ada penambahan TT di setiap rumah sakit. Penambahannya sekitar 10 hingga 30 persen,” jelasnya.

Untuk itu, lanjut Wahyu, dengan adanya safe house yang disiapkan di setiap kecamatan ini, diharapkan penangan Covid-19 dapat lebih fokus, mengingat kondisi geografis di Kabupaten Malang yang menyebabkan beberapa pemukiman warga memiliki jarak yang jauh dengan fasilitas umum seperti Puskesmas.

“Harapannya biar bisa lebih fokus dan penanganannya juga cepat. Kalau petugas (Satgas Covid-19) nya harus keliling ke desa-desa, mungkin terkendala jarak yang terlalu jauh. Kalau begini (safe house) kan bisa lebih fokus harapannya. Karena safe house ini juga disiapkan untuk pasien Covid-19 menengah dan ringan,” pungkasnya.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait