Tekan Golput pada Pemilu 2024, KPU Kabupaten Malang Akan Perbanyak TPS

Ilustrasi kotak suara pemilu (istimewa)

MALANGVOICE – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang akan menambah tempat pemungutan suara (TPS) dalam gelaran Pemilu 2024 mendatang untuk meminimalisir adanya golongan putih (Golput).

Komisioner Devisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia KPU Kabupaten Malang, Marhaendra Pramudya Mahardika mengatakan, KPU Kabupaten Malang terus berupaya meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang, dengan menargetkan tidak kurang dari 80 persen pemilih, untuk meminimalisasi golongan putih (Golput).

“Kita menargetkan partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 naik dari pada tahun 2019 lalu, minimal tetap, tidak kurang dari 80 persen,” ucap pria yang akrab disapa Dika, saat dihubungi awak media, Senin (16/1).

Baca juga:
Belanja Kota Batu Tahun 2022 Terserap Rp983 Miliar, Silpa Terbesar dari Sektor Ini

Pemkot Batu Upayakan Jalur Giripurno-Karangploso Segera Dikelola Pemprov Jatim

Rencana Satu Arah Kayutangan Heritage, Spanduk Penolakan Bermunculan

Menurut Dika, partisipasi pemilih pada pada tahun 2019 lalu yang mencapai di kisaran 79 sampai 80 persen, untuk Pemilu 2024 mendatang ditergetkan naik.

“Partisipasi 2019 Pileg di sini 79 persen koma sekian. 2024 targetnya minimal tetap. Estimasi pemilih kemarin 1.968.570 DPT (daftar pemilih tetap). Kalau besok perkiraan sampai 2 juta. Harapannya nanti 2024 meningkat,” jelasnya.

Dika menjelaskan, masyarakat yang masih memutuskan untuk golongan putih (Golput) atau tidak memilih dalam gelaran Pemilu masih menjadi tantangan tersendiri hingga sampai saat ini.

Untuk itu, KPU Kabupaten Malang terus berupaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2024 mendatang, dengan mengoptimalkan peran dan fungsi adhoc. Baik di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) atau Panitia Pemungutan Suara (PPS) di setiap desa.

“Untuk meningkatkan dan mengurangi itu (Golput) Kami (KPU Kabupaten Malang) memaksimalkan peran dan fungsi adhoc untuk untuk menyampaikan informasi, sosialisasi dan pendidikan pemilih,” jelasnya.

“Yang pasti kita sekarang punya adhoc, ada PPK yang masih dalam proses membentuk PPS, itu akan membantu pelaksanaan dan sosialisasi nantinya,” tambahnya.

Selain itu, lanjut Dika, KPU Kabupaten Malang juga akan memperbanyak jumlah tempat pemungutan suara (TPS) dalam gelaran Pemilu 2024 mendatang.

“Kita juga akan memperbanyak TPS, estimasinya kurang lebih akan ada 8.400 TPS yang bakal dioperasikan. Kita punya skema bahwa TPS semakin banyak, yang didekatkan dengan pemilih. Harapannya, jika fasilitas untuk memilih sudah terpenuhi, masyarakat sudah mau datang ke TPS untuk menyalurkan hak suaranya,” terangnya.

Lebih lanjut, Dika menambahkan, KPU Kabupaten Malang juga tengah menyiapkan skema agar sosialisasi bisa turut tersampaikan ke rumah-rumah pemilih. Dika mengatakan, secara umum sampai saat ini tidak ada kendala berarti yang ditemui.

“Kendala waktu saja yang mepet kalau di tahun 2022 karena beririsan dengan tahapan lain di 2022. Kalau di 2023 sudah bisa fokus karena sudah ada adhoc. Insha Allah setelah Februari Maret baru bisa jalan maksimal,” pungkasnya.(end)