MALANGVOICE– Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Batu melihat fenomena tingginya angka pengangguran kerap terjadi saat memasuki pertengahan tahun. Kondisi ini disebabkan dengan banyaknya jumlah lulusan pelajar SMA/SMK maupun mahasiswa perguruan tinggi. Mengingat kelompok tersebut masuk kategori usia produktif angkatan kerja.
Sekretaris Disnaker Kota Batu, Adiek Imam Santoso menyebutkan, ada sejumlah program untuk mengantisipasi lonjakan pengangguran di Kota Batu. Salah satunya menggelar job fair di Pasar Induk Among Tani, Kota Batu mulai 6-8 Agustus. Kegiatan tersebut digelar bersamaan dengan Bussines Matching#2 bertajuk ‘Makin Lokal Makin Bangga’ yang diinisiasi Badan Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Kota Batu.
“Job fair digelar untuk menekan munculnya angka penggangguran baru. Kegiatan ini digelar mengikuti tingkat dinamika pengangguran yang sering terjadi setiap tengah tahun,” ungkap Dedek sapaan akrabnya.
Baca juga:
‘Makin Lokal Makin Bangga’, Strategi Memperkuat Ketahanan Ekonomi Daerah
Angka Penggangguran Kota Batu Tertinggi Kedua di Jatim
Peluang Kerja ke Luar Negeri Solusi Atasi Tingginya Tingkat Pengangguran di Kota Batu
Ia mengatakan, ada 19 perusahaan yang berpartisipasi membuka 2.481 lowongan kerja dengan 78 jabatan. Menurutnya, pelaksanaan Job Fair di Pasar Induk Among Tani bertujuan untuk lebih bisa mendekati para pencari kerja. Mengingat pasar Among Tani diharapkan menjadi pusat ekonomi kota Batu.
“Sehingga Job Fair tahun 2024 kita laksanakan pasar Among Tani. Harapannya memang lowongan ini dapat diisi masyarakat kota Batu,” lanjutnya.
Dikatakannya, data dari BPS bahwa Kota Batu beberapa tahun lalu, rangking pertama kota yang banyak pengganguran. Namun, sekarang berangsur angsur telah menurun. Dede berharap job fair ini, dari semua lowongan, 80 persen terisi oleh tenaga kerja yang ada di Kota Batu.
“Dari 10 ribu an pengangguran secara bertahap telah kita lakukan program program. Sehingga telah menurun,” jelasnya.(der)