MALANGVOICE– Poros kekuatan menyongsong 2024 digalang Nasdem, Demokrat dan PKS. Ketiga partai itu lebur dalam Koalisi Perubahan yang menggaungkan Perubahan Indonesia. Ketiganya menjadwalkan deklarasi koalisi pada 10 November lalu, namun agenda itu ditunda.
Ketum DPP Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau akrab dipanggil AHY, mengatakan, koalisi ini tak asing dan sudah menjadi konsumsi publik. Karena itu banyak pihak yang tak sabar menunggu deklarasi Koalisi Perubahan.
AHY mengatakan, saat ini Demokrat tetap membangun komunikasi intensif bersama Nasdem dan PKS. Pengurus ketiga partai koalisi itu menyusun hal teknis memaksimalkan peluang dan merumuskan penguatan visi koalisi.
“Pasti masyarakat tak sabar menunggu deklarasi koalisi. Tetapi kami tak ingin tergesa-gesa dan hasilnya sekadar saja. Kalau jalan ditempat bahkan mundur ke belakang, bukan itu yang kami harapkan,” ujarnya.
“Pada saatnya momentum itu (deklarasi) akan hadir,” sambung AHY usai pelantikan serentak Ketua DPC Demokrat se Jatim yang digelar di Kota Batu,Ahad (13/11).
Baca juga: Jawa Timur Sasaran ‘Seksi’ Dongkrak Elektabilitas Partai Demokrat
Baca juga: Peringati Hari Pahlawan, JAWARA Gelar Malang Youth Festival
Baca juga: DPUBM Kabupaten Malang Inventarisasi Infrastruktur Rusak Akibat Banjir dan Longsor
Ia berujar, poros koalisi itu tidak ingin gegabah karena mematangkan strategi. Serta menakar pasangan capres-cawapres yang diusung memiliki kans besar meraih kemenangan. Sehingga diperlukan pula kejelian membaca konstelasi politik yang kian dinamis menghadapi politik elektoral 2024.
“Tiga partai terus berproses agar ikatan hubungan makin erat menghadirkan poros perubahan Indonesia lebih baik. Maka harus dibedah peta politik, mengkaji basis kekuatan. Mana pemilih yang belum menentukan pilihannya. Ini tentu jadi peluang bagi poros perubahan,” ungkap dia.
Baca juga: Masa Depan Industri Sawit di Tangan Generasi Milenial
Baca juga: Bangun Aspek Penting Pembelajaran, SMA SPI Selenggarakan Experiental Learning
Baca juga: Dua Mobil Baru Toyota Seri GR Atraksi Burnout di Jalan Soekarno-Hatta
Lebih lanjut AHY berpendapat, dalam koalisi dihadapkan pula pada sikap kompromistis dan imbal balik. Pilihan itu diselaraskan dengan tujuan besar. Yakni visi ‘Perubahan Indonesia Lebih Baik’ sebagai elan yang mempersatukan ketiga partai membangun Koalisi Perubahan.
“Harus ada platform yang kuat yaitu ‘Perubahan Indonesia Lebih Baik’. Berbicara koalisi pasti ada titik kompromi dan imbal balik yang diselaraskan juga dengan tujuan besarnya. Poros ini ingin menang, bukan karena ingin berkuasa, tapi ingi membawa perubahan lebih baik bagi rakyat,” ucap dia.(end)