Tak Ada Kabar, Keluarga Junaedi Sempat Was-was

Suasana tahlilan di rumah Junaidi di Desa Songgokerto. (fathul/malangvoice)

MALANGVOICE – Kabar meninggalnya salah satu guru di SMP Negeri 3 Batu, Junaidi (58), yang menjadi salah satu korban Tragedi Mina, benar-benar mengguratkan duka tersendiri.

Saat ini rumah duka di Jalan Teratai, Dusun Krajan, Desa Songgokerto, sudah dibanjiri rekan dan kerabat almarhum. Tahlil bersama guru dan siswa-siswi SMPN 3 Batu juga berkumandang.

Anak kandung korban, Zulfan, mengatakan, informasi meninggalnya sang ayah ia dengar setelah Subuh tadi, dari Petugas KBIH Al Ikhlas Kota Batu. Ia kaget mendengar kabar tersebut, dan langsung mengumpulkan keluarga.

Kabar itu memang sulit dipercaya, kata Zulfan. Sebelumnya ia bersama keluarga was-was dan terus update informasi melalui televisi terkait tragedi Mina. Namun karena tidak ada kontak, akhirnya ia pasrah hingga mendengar kabar dari KBIH Al Ikhlas itu.

“Beliau berangkat bersama ibu, Umi Sholihah. Terakhir kontak beliau pas hari Selasa saat wukuf, setelah itu hilang kabar,” ungkap Zulfan kepada MVoice, beberapa menit lalu, di rumah Junaidi, usai tahlilan.

Petugas KBIH sendiri, lanjutnya, datang langsung ke rumah setelah mendapatkan informasi dari kepala rombongan di Makkah. Saat ia mengabarkan hal itu ke tempat mengajar Junaidi, rombongan guru dan siswa langsung memenuhi rumah dan mengadakan tahlil doa bersama.