MALANGVOICE – Program rompi hitam bagi ASN berkinerja buruk segera terwujud. Rencananya, Pemkot Malang menyiapkan 1.000 rompi pada tahun anggaran 2020 mendatang.
Wali Kota Malang Sutiaji menjelaskan, rencana program tersebut sudah masuk tahap sosialisasi untuk kemudian dijadikan peraturan walikota (perwali).
“Perwali itu sesuai UU 12 tahun 2011 harus disosialisasikan. Lagi proses disusun dan disosialisasikan,” kata Sutiaji, Sabtu (26/10).
Ribuan rompi tersebut, lanjut Sutiaji, berwarna hitam. Namun yang membedakan jenis pelanggarannya ada pada tulisan yang nanti terpasang pada rompi.
“Misalnya terlambat ada undangan, ya boleh masuk tapi pakai rompi itu dan ada kalimat motivasi,” sambung dia.
Lalu bagaimana jika yang terlambat semisal wali kota? Politisi Demokrat ini mengaku juga akan memakai rompi tersebut.
“Boleh, ya pakai rompi juga, yang memakaikan (rompi) sampeyan,” kelakarnya.
Seperti diberitakan, Wali Kota Malang Sutiaji menggagas rompi hitam untuk dipakai ASN yang melanggar kedisiplinan dan atau berkinerja buruk. Program reward and punishment ini diharapkan mampu memacu kerja ASN lebih maksimal lagi.(Hmz/Aka)