MALANGVOICE – Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji merasa prihatin atas tindakan tidak sportif atlet futsal yang berlaga di Porprov Jatim 2023 lalu. Tindakan tidak terpuji itu bahkan sampai viral di media sosial.
Dalam video itu terlihat tim futsal putra Kota Malang saat bertanding dengan tim Kabupaten Blitar di lapangan Sidoarjo pada Kamis (14/9) lalu.
Saat itu ada tim Kabupaten Blitar melakukan selebrasi sujud setelah mencetak gol penalti. Sesaat kemudian datang satu pemain berkostum putih menendang pemain yang sedang selebrasi sujud.
Baca Juga: Sutiaji Resmikan Tower Tugu Tirta, Cover Layanan Air Bersih di Kedungkandang
Dispora Beberkan Skema Penghapusan Aset dalam Pembongkaran Stadion Kanjuruhan
Setelah aksi itu viral, Sutiaji mengaku menyesalkan perbuatan itu. Apalagi atlet itu membawa nama Kota Malang.
“Sudah saya bilang saat pelepasan atlet, sebenarnya yang dicari semangat disiplin, kerja sama, dan fair play,” katanya.
Sutiaji mengetahui aksi itu langsung meminta klarifikasi kepada KONI Kota Malang. Dari klarifikasi itu disampaikan memang ada penendangan saat sujud, namun tidak mengenai kepala.
“Jadi ketika musuh Blitar dia memasukkan gol lalu sujud sukur, dan dia ada bola ditendang. Pemainnya kena kartu merah dan sudah memaafkan,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) KONI Kota Malang, Danny Agung, meminta maaf atas aksi yang dilakukan pemain Kota Malang.
“Saya selaku Binpres KONI Kota Malang memohon maaf sebesar besarnya atas insiden yang dilakukan futsal Kota Malang,” timpalnya.
Atas kejadian itu, KONI Kota Malang akan mengambil langkah tegas untuk mengevaluasi agar hal serupa tidak terjadi lagi.
“Saya tetap akan bertanggungjawab melakukan pembinaan yang lebih baik, khususnya untuk futsal Kota Malang,” tegasnya.
Dalam pertandingan itu Kota Malang kalah dengan skor 5-0 dan gagal lolos ke babak selanjutnya.(der)