Sutiaji Raih Penghargaan Kihajar 2018

Wali Kota Malang Sutiaji penghargaan Anugerah Kita Harus Belajar (Kihajar) dari Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi di Hotel Sultan Jakarta, Jumat (12/10). (Humas Pemkot Malang)
Wali Kota Malang Sutiaji penghargaan Anugerah Kita Harus Belajar (Kihajar) dari Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi di Hotel Sultan Jakarta, Jumat (12/10). (Humas Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Wali Kota Malang Sutiaji diganjar Anugerah Kita Harus Belajar (Kihajar) ke-7 Tahun 2018, Jumat (12/10). Penghargaan bergengsi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI itu diberikan kepada kepala daerah yang peduli Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk bidang pendidikan dan kebudayaan kategori madya.

Penghargaan, diberikan langsung Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi kepada Wali Kota Malang Sutiaji. Sebelumnnya, bersama 15 kepala daerah lainya, Sutiaji harus mempresentasikan program kerjanya. Ia memaparkan visi Kota Malang dengan Tri Bina Citanya, yakni Kota Malang sebagai kota Pendidikan, sebagai kota Jasa, dan sebagai kota Pariwisata (Budaya).

Pria yang juga pernah menjabat Wakil Wali Kota Malang periode 2014-2018 itu menguraikan misinya di bidang pendidikan yang jadi prioritas. Antara lain, fokus kesatu, Pendidikan Bidang Karakter, Penanaman Nilai Nilai Keagamaan dan Budi Pekerti. Kedua Pendidikan Berwawasan Lingkungan dan ketiga, Pendidikan Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam rangka menghantar generasi 4.0.

Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi dalam sambutannya mengatakan, kebutuhan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk pendidikan tidak dapat dihindari. Selain tuntutan kemajuan zaman, juga karena kondisi negara Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, maka TIK merupakan salah satu solusi terhadap proses pembelajaran yang bermutu.

“Kemendikbud memberikan apresiasi kepada daerah yang sudah berupaya keras dalam memajukan pendidikan dengan mendayagunakan TIK di wilayahnya.” kata Didik.

Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji mengucapkan terima kasih berkat kerja keras semua pihak yang terlibat hingga akhirnya diraih penghargaan Kihajar ke-7 Tahun 2018 ini.

“Kedepan akan kita tingkatkan terutama pendidikan bidang karakter dengan menanamkan nilai-nilai keagamaan dan budi pekerti pada anak usia dini dalam rangka menghantar generasi 4.0,” ujar Sutiaji.

Program konkritnya, lanjut Sutiaji, adalah menjamin akses dan kualitas pendidikan. Hal ini bahkan menjadi salah satu point dalam misi pertama pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji – Sofyan Edi Jarwoko. Mempertahankaan dan meningkatkan prestasi ini akan selalu dilakukan. Terutama integrasi aplikasi antara Dinas Pendidikan dengan seluruh ekosistem pendidikan, seperti industri, organisasi profesi, orang tua, siswa, guru dan NGO Pendidikan.

“Seluruh komponen itu akan menjadi RJP bidang TIK dan segera mewajibkan satuan pendidikan untuk membuat aplikasi sesuai dengan kebutuhan,” pungkas politisi Demokrat ini.

Diakhir acara tersambung video conference dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

“Saya mengucapkan selamat dan terima kasih yang tak terhingga atas seluruh pengabdian, pengorbanan yang tak kenal lelah dibidang pendidikan yang ibu bapak lakukan selama ini. Mudah-mudahan dengan pemberian penghargaan Kihajar award 2018 akan menginspirasi kepada pada pelaku pendidikan yang lain,” ujarnya.

Perlu diketahui, proses penilaian Kihajar ke-7 Tahun 2018 dilakukan sejak Juni hingga Agustus 2018 lalu oleh tim juri dari kalangan perguruan tinggi, pakar TIK, komunitas TIK, dan kalangan internal Kemdikbud yaitu Pustekkom. Setelah melalui proses penilaian oleh tim juri, ditetapkan nama penerima anugerah berdasarkan 4 kategori yaitu : 1) Utama; 2) Madya; 3) Pertama; 4) Khusus.(Hmz/Aka<)/strong>