Sulap Kebun Durian Jadi Destinasi Wisata Sembari Menyantap Si Raja Buah

MALANGVOICE– Durian Fantasi (Dufan) sebuah destinasi wisata baru berbasis agrowisata hadir di Kota Batu. Letaknya berada di Jalan Abdul Gani atas, Kelurahan Ngaglik, Kota Batu. Destinasi ini baru dibangun sejak delapan bulan lalu.

Wisata berkonsep taman agrowisata ini dikembangkan dari sebuah lahan kebun durian seluas 5.000 meter persegi. Karena pengembangan pariwisata tak harus mengubah sesuatu yang sudah ada sebelumnya. Dufan menyerap 98 persen tenaga kerja lokal Kota Batu.

“Ini merupakan salah satu contoh bahwa membangun pariwisata tidak harus mengubah fungsi. Di lokasi ini awalnya ada durian, ya itu yang kami manfaatkan, hingga menjadi nama Dufan,” tutur Konseptor Dufan, Sudjono Djonet.

Capaian Kerja 2024, Kejari Kota Malang Lampaui Target PNBP Mencapai Rp4,89 Miliar

Dalam mengkonsep Dufan, Djonet ingin membangun potensi yang telah ada sebelumnya. Dengan memanfaatkan lahan kebun durian, dia berhasil menyulap menjadi agrowisata edukasi yang instagramable.

“Disini kami juga menawarkan keindahan alam Kota Batu dari ketinggian,” imbuhnya.

Di Dufan, pihaknya ingin mendekatkan dan mengedukasi anak-anak tentang agrowisata yang dikemas dengan suasana baru, serta ditunjang teknologi lighting modern.

“Fantasinya bisa benar-benar dinikmati saat malam hari. Kalau siang kami tawarkan panorama alam,” katanya.

Di lokasi tersebut, disajikan menu andalan berbagai macam olahan durian. Diantaranya seperti ketan durian, pancake durian, kolak durian dan berbagai olahan durian lainnya. Bagi pengunjung yang tidak suka durian, juga disuguhkan menu lainnya.

“Di Dufan kami tawarkan sesuatu yang berbeda. Kalau dulu makan durian di pinggiran jalan, sekarang bisa makan durian di kebun yang berada di tengah kota,” katanya.

Lebih lanjut, pria asal Desa Gunungsari itu menyampaikan, Kota Batu sebagai Kota Agropolitan, sebenarnya memiliki potensi untuk dibangun Dufan-dufan lainnya, dengan mengangkat potensi lokal yang telah ada.

Contohnya seperti di Desa Pandanrejo yang telah tersohor dengan potensi stroberi, kemudian di Desa Sumberbrantas yang terkenal dengan pertanian kentangnya. Potensi itu dapat dikembangkan menjadi agrowisata edukasi.

“Kami berharap, hadirnya Dufan bisa menginspirasi hal tersebut. Kemudian bisa kolaborasi dengan investor dengan menawarkan potensi yang ada di Kota Batu,” tuturnya.

“Contohnya sudah ada, dengan lahan 5.000 meter persegi ternyata bisa dimanfaatkan menjadi tempat seindah ini. Bayangkan kalau kami punya hamparan bunga mawar dan sayur mayur yang luas,” terang dia.

Wisatawan yang datang ke Dufan hanya dikenakan tiket masuk sebesar Rp15 ribu, dengan cashback berupa voucher makan sebesar Rp5 ribu. Setiap harinya Dufan buka mulai pukul 14.00 hingga 22.00 WIB.

“Harga durian di sini sama dengan kaki lima namun menawarkan suasana makan durian bintang lima. Durian-durian yang disajikan merupakan durian premium seperti durian montong dan lainnya,” kata Djonet.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait