Sukseskan Lima Proyek Strategis Nasional, OPD Pemkab Malang Saling Bersinergi

Kepala DPUBM Kabupaten Malang, Romdhoni dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang M. Nasri Abd. Wahid. (Toski D).

MALANGVOICE – Guna mensukseskan lima proyek strategis nasional, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang akan meningkatkan status jalan Desa.

Kepala DPUBM Kabupaten Malang Romdhoni mengatakan peningkatan status jalan tersebut untuk menunjang pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singosari, Tol Malang Pandaan (Mapan), peningkatan status bandara Abd Saleh, dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (KSPN TNBTS) serta pembangunan jalan jalur lintas selatan (JLS), bahkan jalan desa yang mengarah pada Potensi Wisata Nasional.

“Untuk itu, kami akan meningkatkan panjang jalan kabupaten menjadi 4 ribu Kilometer dari semula 1.668, 76 Kilometer. Tapi, dari total tersebut, yang dalam kondisi baik ada 1.139,43 Kilometer atau 68,43 persen. Ini sangat memberatkan APBD jika semuanya menjadi tanggungan kami,” ungkapnya.

Namun, lanjut Romdhoni, konsep tersebut masih dalam proses pembahasan antara Pimpinan Daerah Kabupaten serta DPRD. Bahkan sudah diajukan untuk mendapat persetujuan dari Gurbenur Jawa Timur. Sembari menunggu, pihaknya telah melakukan pemetaan jalan di 378 desa di wilayah kabupaten Malang.

“Butuh proses, kami juga harus melakukan survey dan pemetaan mana jalan lokal yang layak dijadikan jalan nasional, kita lihat fungsi maupun konektivitasnya. Jadi tidak semua jalan lokal kita tingkatkan menjadi jalan kabupaten, tidak seperti itu,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang M. Nasri Abd. Wahid, saat ditemui di Desa Banjararum, Singosari mengatakan, dengan adanya lima proyek strategis nasional tersebut, jelas mengurangi luas lahan produktif yang ada di Kabupaten Malang.

“Jelas luas lahan produktif berkurang. Dari segi perspektif ketahanan pangan kedepan, kami berharap untuk perluasan kota diarahkan ke daerah-daerah yang memiliki lahan non produktif. Tapi, kami menyikapi dengan metode teknis 1 banding 3, artinya para pengusaha jika ingin membangun di area sawah produktif bisa menggantikan dengan lahan non produktif tiga kali lipat,” ungkapnya.

Akan tetapi, tambah Nasri, pihaknya berharap supaya masyarakat mempertahankan luas lahan produktif yang saat ini menjadi penopang padi untuk Kabupaten Malang.

“Seperti di Singosari ini, kami berharap lahan sawah dipertahankan. Karena di Singosari sudah bertahun-tahun terbukti subur dan petaninya handal,” pungkasnya.((Hmz/Aka)/Aka)