MALANGVOICE– Pemkot Batu menggelontorkan bahan pangan dengan harga terjangkau melalui pasar murah. Program pasar murah digelar secara bergiliran dimulai di Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Selasa (27/2).
Kegiatan ini akan dilanjutkan di Desa Punten, Kecamatan Bumiaji pada Rabu besok (28/2) dan di Kecamatan Junrejo pada Kamis (29/2).
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menuturkan, program pasar murah merupakan salah satu cara mengendalikan inflasi. Imbas melambungnya harga komoditas pangan. Menurutnya, pemerintah memiliki peran vital melakukan intervensi guna menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pangan.
“Naiknya kebutuhan pokok terjadi di berbagai daerah, bukan Kota Batu saja. Karena itu digelar operasi pasar murah menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, diharapkan beban ekonomi masyarakat dapat dikurangi,” tutur Aries saat meninjau kegiatan operasi pasar murah di Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu (Selasa, 27/2).
Baca juga:
Kasus DBD Terbanyak Ditemukan di Kecamatan Batu, Satu Balita Meninggal
Pj Wali Kota Malang Cek Kondisi TPA Supit Urang Setelah Diresmikan Presiden Jokowi
Kendalikan Inflasi agar Daya Beli Masyarakat Terjaga
Jaga Daya Beli Masyarakat, Operasi Pasar Digelar Diskumdag Kota Batu
Dalam operasi pasar murah ini disediakan 5 ton beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang berasal dari gudang Bulog. Pemkot Batu memberikan subsidi Rp1.000 untuk beras SPHP. Sehingga harga jualnya yang semula Rp51 ribu menjadi Rp50 ribu untuk kemasan 5 kilogram. Komoditas lainnya yang disediakan berupa gula 150 paket yang dijual seharga Rp16 ribu per kilogram. Serta 200 paket minyak goreng yang dijual seharga Rp13 ribu per liter.
“Kita berharap operasi pasar murah ini betul-betul menyentuh dan berdampak kepada masyarakat. Termasuk keinginan kita bersama untuk menyediakan bahan kebutuhan pokok masyarakat dengan harga terjangkau, dan lebih murah dari harga di pasaran,” urainya.
Operasi pasar murah yang digelar di Kelurahan Ngaglik menarik antusias masyarakat. Mayoritas dari mereka merupakan ibu-ibu rumah tangga yang berburu kebutuhan pangan dengan harga lebih miring dibandingkan dengan di pasar. Salah satunya, Mudawati yang berharap kegiatan seperti itu bisa digelar secara rutin.
“Sangat membantu masyarakat kecil, apalagi harga kebutuhan pokok naik semua. Harapannya bisa segera turun,” ungkap dia.
Mudawati datang sejak pukul 09.00 untuk membeli sejumlah kebutuhan yang tersedia di operasi pasar murah. Mulai dari beras SPHP kemasan 5 kilogram serta gula 1 kilogram.
“Selisih beras Bulog dan premium Rp 30 ribu per 5 kilogram, di pasaran Rp 80 ribu, ini dapat harga Rp 50 ribu. Saya beli beras, dan gula, harga gula di luar Rp 18 ribu, ini dapat Rp 16 ribu,” katanya.
Pengunjung lainnya yakni Rahayu Kusumaningsih. Dia sangat antusias untuk membeli kebutuhan pokok murah setelah mengetahui informasi yang dibagikan melalui grup WhatsApp lingkungan warganya.
“Sembako sekarang harganya mahal, apalagi beras itu kebutuhan pokok, harapannya bisa lebih banyak diadakan seperti ini, kasihan yang sudah mengantri tidak kebagian, ditambah stoknya,” katanya.(der)