Kendalikan Inflasi agar Daya Beli Masyarakat Terjaga

Masyarakat berbelanja kebutuhan bahan pangan saat operasi pasar murah yang digelar Diskumdag Kota Batu pada Februari 2023 lalu. Operasi pasar murah merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan laju inflasi. (MVoice/Pemkot Batu).

MALANGVOICE– Pemkot Batu menyiapkan beberapa langkah untuk mengendalikan inflasi. Apalagi menjelang datangnya bulan Ramadan sehingga perlu intervensi agar bisa meminimalisir lonjakan harga.

Berdasarkan indeks perubahan harga (IPH) yang diluncurkan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan perubahan harga komoditas dengan bobot besar terhadap inflasi 1,962 persen pada pekan ketiga Februari 2024. Sejumlah komoditas yang memberikan andil antara lain adalah beras, cabai rawit, dan bawang merah.

Sekretaris Daerah Kota Batu, Zadim Efisiensi menuturkan perlu penguatan kerja sama antara Pemerintah Kota Batu, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk mengatasi permasalahan inflasi.

“Perlu sinergi dan keseriusan dalam mendukung kebijakan pemerintah pusat dan mengambil langkah-langkah strategis di tingkat lokal,” kata Zadim.

Baca juga:
Pungutan PAT Mencekik, Hippam Kota Batu Lirik PAP

Satgas Pangan Polresta Malang Kota: Stok Aman tapi Ada Kenaikan Harga Bahan Pokok di Pasar

Tekan Inflasi, Pemkot Usulkan Program Prioritas Pengembangan Kawasan Bawang Merah di Desa Torongrejo

Tanam Ribuan Bibit Cabai untuk Tekan Inflasi

Zadim menjelaskan, dalam upaya untuk mengendalikan inflasi di Kota Batu, telah mengalokasikan anggaran untuk berbagai program seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), bantuan sosial sektor transportasi, dan operasi pasar. Kemudian, bantuan benih dan bibit, penanaman cabai serentak, dan cadangan pangan beras.

“Langkah-langkah tersebut dapat mengurangi dampak inflasi, meningkatkan daya beli masyarakat dan menjaga stabilitas perekonomian,” imbuhnya.

Selain itu, ia menambahkan, TPID Kota Batu mencanangkan program unggulan tahun 2024. Yakni budidaya tanaman cabai pada tiga kecamatan di Kota Batu, dengan menggandeng Kelompok Wanita Tani (KWT). Program tersebut penting dilakukan mengingat komoditas cabai memiliki andil besar terhadap terjadinya inflasi.

“Program unggulan itu, merupakan bentuk kolaborasi antara Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, dalam rangka menjaga stabilisasi pasokan dan harga bahan pokok penting,” pungkasnya.(der)