MALANGVOICE– Pemkot Batu mengajukan pengembangan kawasan bawang merah di Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo. Usulan tersebut sebagai program unggulan dalam evaluasi kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kabupaten/kota se Indonesia tahun 2023.
Penilaian dilakukan dengan mengisi data self assesment berdasarkan Surat Mendagri nomor 500.2.5/0088/Bangda tanggal 8 Januari 2024. Penilaian berlangsung mulai tanggal 15 Januari 2024 hingga 23 Februari 2024 oleh Kelompok Kerja Tim Pengendalian Inflasi Pusat bersama praktisi dan akademisi.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menjelaskan, pengembangan kawasan bawang merah di Desa Torongrejo untuk menjawab tingginya volatilitas harga bawang merah yang selalu terjadi di setiap tahunnya. Hal itu yang mengakibatkan potensi inflasi tinggi.
“Dengan program ini, diharapkan akan menstabilkan harga bawang merah, terutama di tingkat konsumen, khususnya di Kota Batu,” ucap Aries.
Baca juga:
Rangsang Pertumbuhan Ekonomi, Ajak 1.583 Guru Senam Pagi di Pasar Induk Among Tani
KPU Rampungkan Pleno Rekapitulasi Suara Dapil Klojen, Ini Deretan Suara Terbanyak
Tanam Ribuan Bibit Cabai untuk Tekan Inflasi
Pj Wali Kota Batu Paparkan Capaian Kinerja Sepanjang Tahun 2023
Tunjukkan Progres yang Cukup Memuaskan Selama Setahun Pimpin Kota Batu
Kawasan Bawang Merah di Desa Torongrejo, merupakan kerjasama multipihak dengan pemberdayaan Gapoktan Torong Makmur Desa Torongrejo Kecamatan Junrejo. Melibatkan sebanyak 10 kelompok tani dan sekitar 400 petani. Kerja sama yang dilakukan, pertama, untuk pasca panen dilakukan dengan PT Tunas Kota Malang sebagai penjamin penjualan hasil panen dari petani dengan harga menguntungkan.
“Kerjasama untuk penelitian dan pengembangan dilaksanakan bersama BRIN. BRIN memberikan pendampingan teknologi pengembangan bawang merah dari benih True Shallot Seed (TSS),” imbuh Aries.
Untuk ketersediaan benih, Kelompok Tani Torong Makmur juga melaksanakan kerjasama dengan Bank Indonesia Wilayah Kerja Malang dengan hibah bantuan benih bawang merah varietas tajuk sebanyak 4000 kilogram benih bawang merah untuk ditanam petani.
Pengembangn kawasan bawang merah Desa Torongrejo menjamin ketersediaan pasokan bawang merah. Hal ini karena bawang merah menghasilkan daun bawang yang dipanen 2 bulan sekali dan umbi bawang merah setiap 4 bulan sekali. Dari panen bawang merah, harga bawang merah secara rata-rata tahunan tumbuh sebesar -0,28% dengan pertumbuhan terendah pada Bulan Maret 2023 sebesar -0,39% dan tertinggi sebesar 0,35%. Dari pengembangan kawasan bawang merah ini, Kota Batu menjamin ketersediaan komoditi bawang merah dan terbukti mampu menekan angka inflasi dengan besaran -0,28% secara rata-rata (periode Januari-November 2023).
Lebih lanjut, Aries berharap progam unggulan pengembangan kawasan bawang merah di Desa Torongrejo akan mendapatkan penilaian yang maksimal. Mengingat dampak yang ditimbulkan sangat signifikan. Terutama meningkatkan penilaian TPID Kota Batu dibanding tahun 2022 di peringkat 9 se Jawa Bali dengan peroleh nilai 59,81.
“Kita berharap hasil evaluasi kinerja TPID Kota Batu tahun 2023 semakin meningkat dibanding Tahun 2022, kita diperingkat 9 dengan point 59,81,” ungkapnya.
Ia juga berharap kinerja TPID di tahun 2024 akan semakin baik dan berdampak secara langsung di masyarakat. Dengan selalu mengembangkan inovasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak sehingga dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat.
“Mudah-mudahan KInerja TPID di Tahun 2024 semakin ditingkatkan inovasi dan kolaborasi sehingga dampaknya semakin dirasakan oleh masyarakat,” pungkasnya.