Soal Ciuman di Tugu, Arif: Jangan Salahkan Temboknya

Arif Wicaksono

MALANGVOICE – Ketua DPRD Kota Malang, Arif Wicaksono, angkat bicara soal tragedi ciuman muda-mudi di Alun-alun Tugu Kota Malang yang akhirnya diunggah di media sosial.

Ia meminta tidak menyalahkan tembok pagar Alun-alun, apalagi tragedi ciuman itu dijadikan dasar pembenaran untuk membongkarnya.

“Kalau ada yang ciuman seperti itu ya jangan tembok yang disalahkan, itu masalah perilaku dan moral orang perorang,” kata Arif kepada MVoice, beberapa menit lalu.

Perbuatan tak etis semacam itu, lanjut dia, bisa terjadi dimana saja selama ada kesempatan melakukannya. “Misalnya ciuman itu terjadi di kantor DPRD atau Balai Kota, apakah gedungnya lantas dirobohkan, kan logikanya seperti itu,” tandasnya.

Pagar tembok Tugu sendiri hanya setinggi setengah meter, dan jika ada yang berlaku tidak senonoh, pasti kelihatan dari luar. “Kecuali kalau tinggi temboknya 2 meter, itu patut dipertanyakan, lha wong ini cuman setengah meter, kan kelihatan dari luar. Jadi alasan membongkar tembok gara-gara kasus ciuman sangat tidak logis,” urainya.

Politisi PDI Perjuangan itu juga sangat mendukung bila lampu penerangan di Alun-alun Tugu ditambah dan diberi petugas jaga, untuk meminimalisir tindakan negatif.

“Kalau perlu ada Tipiring, langsung dikenai sanksi bagi yang melakukan pelanggaran, jadi bukan temboknya yang salah,” pungkasnya.