Siklon Tropis Cempaka, BMKG Imbau Waspada Cuaca Ekstrim

Siklon Tropis Cempaka. (istimewa)

MALANGVOICE – Badan Meteoroligi Klimatoligi dan Geofisika (BMKG) tetapkan status siaga dalam beberapa hari ke depan. Siklon tropis yang tumbuh di dekat pesisir selatan Pulau Jawa terdeteksi. BMKG menamainya Siklon Tropis Cempaka.

Siklon ini terdeteksi radar BMKG, Senin (27/11) pukul 19.00 WIB. Siklon Tropis Cempaka di wilayah Perairan bagian Selatan Jawa Tengah ini mengakibatkan perubahan pola cuaca di sekitar lintasannya. Dampak yang ditimbulkan adanya siklon tropis Cempaka di antaranya:

1. Potensi hujan lebat di wilayah: Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.

2. Potensi angin kencang di hingga 30 knot: Wilayah Kepulauan Mentawai, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY Yogyakarta, Laut Jawa, Selat Sunda bagian Utara, Perairan Utara Jawa Timur hingga Kep. Kangean, Laut Sumbawa, Selat Bali hingga Selat Alas, Selat Lombok bagian Selatan dan Perairan Selatan Bali hingga Pulau Sumba

3. Potensi gelombang tinggi 2.5 – 6 meter : di Perairan Selatan Jawa Timur , Laut Jawa Bagian Timur, Selat Sunda bagian Selatan, Perairan Selatan Banten hingga Jawa Barat, Samudera Hindia Barat Bengkulu hingga Selatan Jawa Tengah

Siklon Tropis Cempaka. (istimewa)

Diperkirakan Siklon Tropis Cempaka masih akan bertahan dalam dua hingga tiga hari ke depan. Masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan. Dampak berpotensi seperti bencana banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.

Terutama aktivitas penerbangan di beberapa bandara di Pulau Jawa juga berpotensi terpengaruh akibat hujan dan angin kencang.
Dengan kondisi gelombang laut yang cukup tinggi masyarakat dan kapal-kapal yang melintas diimbau untuk tetap waspada dan siaga terutama nelayan tradisional yang beroperasi di perairan selatan Jawa.

Selain itu diiimbau untuk masyarakat pesisir agar menghindari aktivitas di sekitar pantai karena potensi gelombang pasang dapat terjadi di Perairan selatan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.(Der/Yei)