MALANGVOICE- Tim Kesehatan Masyarakat dari Universitas Negeri Malang (UM) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di SDN 2 Besuki, Situbondo.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa dan warga sekolah tentang bahaya demam berdarah serta cara pencegahannya. Metode yang digunakan adalah penyuluhan melalui media edukatif berupa movable book atau pop-up book.
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 14-15 Agustus 2024 ini melibatkan siswa kelas 5 SD dalam pelaksanaannya. Penggunaan media pop-up book dirancang khusus dengan ilustrasi menarik dan interaktif sehingga meningkatkan minat baca anak-anak.
Baca Juga: Edukasi Melalui Buku Saku untuk Cegah Penyakit Tidak Menular di Desa Wadung
Imbas Ricuh Unjuk Rasa, Perbaikan Gedung DPRD Dipercepat untuk Pelantikan Sabtu Besok
Buku ini menggambarkan siklus hidup nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama demam berdarah, serta cara-cara yang bisa dilakukan untuk mencegah berkembangnya nyamuk tersebut di lingkungan sekitar.
Dalam konteks Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), kegiatan ini berkontribusi pada SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera yang bertujuan untuk memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua usia dan juga SDG 4: Pendidikan Berkualitas dimana kegiatan ini meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyediakan materi edukasi yang menarik dan interaktif, membantu siswa memahami informasi kesehatan secara efektif.
Upaya pencegahan demam berdarah yang dilakukan tim UM melalui edukasi di sekolah dasar ini adalah langkah nyata dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya dalam hal mengurangi angka kesakitan akibat penyakit menular.
Baca Juga: Tuntutan Massa Demo di Malang Disepakati Dewan
Pernyataan KD Soal Mundur dari Pencalonan Jadi Bahasan Internal PDIP
Selama kegiatan berlangsung, para siswa tampak antusias mengikuti penyampaian materi oleh Ibu Indana Tri Rahmawati, S.K.M., M.Kes sebagai perwakilan salah satu anggota dosen pengabdian. Mereka juga diberikan kesempatan untuk mempelajari dan bermain dengan pop-up book yang disediakan, di mana setiap halaman buku memiliki elemen yang dapat digerakkan, seperti gambar nyamuk yang bisa muncul dan macam-macam penanggulangan yang dapat dibuka.
Pada pemaparan materi, tidak lupa juga Tim Kesehatan Masyarakat UM mengadakan tanya jawab dan diskusi interaktif dengan para siswa. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa mereka memahami informasi yang disampaikan dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Para siswa diajak untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengingatkan keluarga mereka tentang pentingnya mencegah penularan demam berdarah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diakhiri dengan pemberian alat tulis sebagai souvernir dan pemberian pop-up book kepada pihak sekolah sebagai bahan belajar sehingga diharapkan dapat menjadi media pembelajaran bagi para guru.
Dengan kegiatan seperti ini, diharapkan angka kejadian demam berdarah di Situbondo, khususnya di lingkungan SDN 2 Besuki, dapat ditekan dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pencegahan penyakit ini semakin meningkat.(der)