RAPBD 2024 Diharapkan Membuka Ruang Gerak Pertumbuhan Ekonomi

Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai (MVoice/Pemkot Batu).

MALANGVOICE– Anggaran belanja daerah Kota Batu pada RAPBD 2024 diproyeksikan Rp1,163 triliun.

Rancangan keuangan daerah difokuskan untuk meningkatkan sisi pendapatan daerah. Selain itu, memprioritaskan ruang gerak ekonomi yang lebih kondusif dan menyentuh akar masalah faktual yang terjadi dalam masyarakat.

Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menegaskan, penguatan inovasi, daya saing SDM reformasi birokrasi dan pertumbuhan ekonomi inklusif menjadi sasaran pembangunan Kota Batu tahun 2024.

“Penggunaan APBD tahun 2024 diharapkan dapat memberikan manfaat, tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan. Namun juga mampu memberikan ruang gerak ekonomi yang lebih kondusif dan menyentuh akar masalah faktual yang terjadi dalam masyarakat,” tegas Aries.

Baca juga:
60 Persen untuk Belanja Pemilu Serentak, APBD 2024 Kota Batu Defisit Rp126,58 Miliar

Kohati Cabang Malang Launching Platform Pengaduan Kekerasan Seksual

Polinema Kembali Dipercaya Menyelenggarakan Pelatihan Sertifikasi BIM 5D

Temuan Ketidaksesuaian Laporan Pajak, Bapenda Periksa Puluhan WP

Pemkot Batu Kucurkan Rp56 Miliar untuk Pilkada 2024

Aries menjelaskan, keuangan daerah 2024 menjadi instrumen dalam rangka mempercepat pembangunan ekonomi sekaligus pengurangan kemiskinan. Selain itu untuk peningkatan kualitas infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Berikutnya, peningkatan kualitas lingkungan hidup dan kualitas sumber daya alam. Serta peningkatan pembangunan kawasan pedesaan dan kewilayahan serta mewujudkan SDM yang berdaya saing.

Pada program penghapusan kemiskinan ekstrim dan penurunan angka pengangguran, belanja daerah akan digunakan untuk menjalankan bedah rumah tidak layak huni (RTLH) bagi kelompok masyarakat pra sejahtera. Selanjutnya program bantuan langsung tunai (BLT), insentif kepada lansia, disabilitas dan kelompok rentan serta bantuan beras bagi warga kurang mampu.

“Selanjutnya, pada penurunan angka pengangguran dilakukan melalui penyelenggaraan bursa kerja, pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja masyarakat Kota Batu, dan pemberian BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja rentan dan warga kurang mampu,” imbuh Aries.

Fokus lainnya, yakni penurunan stunting dan kualitas kesehatan. Ada beragam program yang akan dijalankan untuk mengatasi kasus gizi buruk maupun peningkatan kualitas kesehatan. Antara lain, penguatan intervensi stunting serta pembayaran JKN-PBID bagi seluruh warga Batu. “Lalu pengadaan peralatan dan perlengkapan kesehatan, dan optimalisasi pelayanan Public Safety Centre (PSC),” ujar Aries.

Kebijakan keuangan daerah juga digunakan dalam pengendalian inflasi. Melalui kegiatan BLT kepada masyarakat rentan, operasi pasar murah dan pangan murah. Berikutnya sidak berkala pada agen dan distributor sembako, penguatan strategi 4-K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif) melalui koordinasi TPID. Serta pemberian peralatan pertanian dan subsidi pupuk, benih dan bibit hewan ternak.

Prioritas lainnya pada peningkatan investasi. Untuk mencapai sasaran itu dilakukan optimalisasi digitalisasi Mall Pelayanan Publik (MPP). Selain itu penguatan operasionalisasi Pasar Induk dan PLUT. Serta pembangunan kawasan industri kerajinan kayu Junrejo, pengembangan sentra bisnis UMKM dan ekonomi kreatif dan n pembinaan koperasi.

Untuk penguatan kualitas sumber daya manusia diimplementasikan melalui kegiatan peningkatan alokasi bantuan operasional sekolah daerah (BOSDA) bagi SD dan SMP Negeri se-Kota Batu. Lalu, beasiswa pendidikan dan subsidi angkutan umum bagi siswa, pelaksanaan diklat dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja dan ASN termasuk APIP dan tenaga pendidik hingga literasi digital.

Di bidang infrastruktur, ditujukan untuk pemeliharaan trotoar sepanjang Jl. Sultan Agung, Jl. Dewi Sartika, Jl. Panglima Sudirman dan JL. WR. Supratman. Kemudian, pembangunan peningkatan Jalan Bromo-Semeru. Selain itu rehabilitasi kawasan Alun-Alun Kota Batu, pembangunan PJU Perkotaan dan Jalan tembus. Pemeliharaan rutin berkala jalan perkotaan, pemeliharaan gedung dan bangunan aset Pemerintah Kota Batu. “Pembangunan gudang aset, pembangunan kios penggilingan daging unggas, dan Pembangunan SMPN 7 Tahap III beserta sarana dan prasarana sekolah,” urai Aries.

Pada peningkatan nilai tambah sumber daya alam (SDA) diwujudkan melalui kegiatan pembangunan ekoriparian dan IPAL komunal. Lalu program lanjutan pengelolaan sampah kawasan perkotaan maupun di tingkat Desa/kelurahan. Di samping itu, belanja daerah digunakan untuk pembiayaan pemilu serentak 2024 berupa hibah kepada KPU dan Bawaslu, partai politik, dan pembiayaan pengamanan kepada Polres Batu dan Kodim 0818.

“Kami berharap seluruh anggota DPRD Kota Batu sebagai legislator dan pemerintah selaku eksekutif, terus bersama-sama mendorong mempertahankan dan meningkatkan kinerja yang baik dalam pengelolaan keuangan daerah,” pungkasnya.(der)