Ramai Kampanye Boikot Produk Pro Israel, Produk Lokal Indonesia Untung

Waroeng Steak and Shake. (istimewa)

MALANGVOICE – Seruan boikot produk pro Israel menggema mulai beberapa waktu lalu. Gelombang kampanye boikot yang dikenal sebagai BDS (Boycott, Divestment and Sanctions) Movement terjadi di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Salah satu produk lokal yang mendapat dampak baik adalah restoran Waroeng Steak & Shake. Restoran yang masih sustain selama 23 tahun ini pertama kali didirikan pengusaha asal Yogyakarta yang berawal dari usaha di teras rumahnya. Waroeng Steak hadir sebagai solusi bagi para pelajar dan mahasiswa pada saat ini untuk bisa menikmati hidangan steak dengan harga terjangkau.

Baca Juga: PJT I dan PT Indra Karya Tanam 400 Bibit Pohon di Sumberpetung

Akses ke Jalan Bandung Dialihkan Imbas Aspal Ambles

Direktur Operasional PT Waroeng Steak Indonesia, Agus Wawan, mengatakan, terkait dampak boikot justru penjualan steak ada kenaikan.

“Memang ada peningkatan transaksi pada dua bulan terakhir ini Oktober & November meski tidak signifikan,” katanya.

Menurutnya, situasi hari ini semestinya makin memacu produk lokal untuk bisa kompetitif dengan jaringan waralaba kuliner raksasa dunia. Salah satu caranya yaitu dengan memberikan produk dan layanan yang memenuhi harapan konsumen Indonesia.

Seperti diketahui bahwasannya Waroeng Steak & Shake merupakan restoran lokal asli Indonesia yang pengelolaannya tanpa sistem franchise atau waralaba. Seluruh cabang dimiliki oleh Jody Broto Suseno beserta istri dan anak-anaknya yang dikelola sendiri oleh menejemennya.

Sampai akhir tahun ini, restoran yang telah mendapat rekor dunia MURI sebagai restoran steak halal dengan cabang terbanyak, dan memiliki lebih dari 100 cabang yang tersebar di 29 kota di Indonesia. Di sisi penggunaan SDM, seluruh pekerja PT Waroeng Steak Indonesia adalah pekerja lokal baik yang berada di top management dan juga crew outlet.(der)