Puluhan Anak di Kota Batu Dideteksi Menderita Diabetes

MALANGVOICE– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu mendeteksi terdapat sekitar 50 anak yang menderita diabetes. Mirisnya, para penderita masih berusia di bawah 15 tahun. Data tersebut diperoleh dari hasil screening kepada 2.157 anak berusia sepanjang tahun 2024 kemarin.

Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinkes Kota Batu, dr Susana Indahwati menyatakan, masyarakat perlu lebih waspada dengan ancaman penyakit diabetes. Karena tidak hanya menyerang orang dewasa saja, namun dapat juga diderita anak-anak.

“Berdasarkan akumulasi data setiap akhir bulan, diketahui dua anak menderita diabetes. Sementara, 48 anak didiagnosis pre-diabetes,” kata Susan.

Anarav Label Buka Cabang di Malang, Sediakan Ratusan Koleksi Gaun Ekslusif

Susan menjelaskan, perbedaan dua kategori tersebut diukur dari kadar gula darah saat screening. Dimana anak yang didiagnosis diabetes memiliki kadar gula darah lebih dari 200 miligram per desiliter. Sementara, anak yang didiagnosis pre-diabetes memiliki kadar gula darah antara 140-200 miligram per desiliter.

“Ada dua jenis diabetes anak. Yakni diabetes melitus tipe satu dan diabetes melitus tipe dua. Diabetes melitus tipe satu merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh,” ujarnya.

Selain itu, tipe satu juga menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas. Sementara, diabetes melitus tipe dua yakni penyakit yang membuat tubuh menjadi resisten terhadap insulin. Sehingga, pankreas tidak bisa menghasilkan insulin yang cukup.

“Diabetes yang menyerang anak-anak tidak selalu karena pola asupan makanan yang tidak sehat. Juga bisa terjadi karena faktor genetik dan pengaruh obat-obatan. Biasanya kalau tipe satu juga muncul gejala mual dan muntah,” paparnya.

Lebih lanjut, Susan juga memaparkan, ciri-ciri anak yang mengidap diabetes. Diantara selalu merasa haus dan sering buang air kecil. Kemudian, berat badan anak tidak bertambah meski nafsu makan meningkat. Ciri lainnya, anak mudah merasa lelah meskipun diketahui sudah beristirahat dengan cukup.

Untuk menangani gejala ini pada anak di Kota Batu, pihaknya telah melakukan sejumlah program untuk mencegah pertambahan angka diabetes anak. Salah satunya gencar edukasi ke sekolah dan tempat umum. Melalui program yang diinisiasi Dinkes Kota Batu yakni Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

“Program tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat agar memiliki gaya hidup sehat,” katanya.

Susan menambahkan, diabetes anak dapat dicegah secara mandiri. Caranya dengan mengatur pola makan, berolahraga, menjaga berat badan dan tidak stres. Termasuk di dalamnya penekanan tidak merokok. Dengan program pencegahan dengan edukasi dan screening dini, pihaknya optimistis angka diabetes anak bisa ditekan.

“Screening yang dilakukan pada anak 15 tahun ke bawah bertujuan agar diabetes terdeteksi sejak dini. Semakin dini terdeteksi, bisa segera mendapat tindakan dan lebih efektif melakukan pengobatan,” pungkasnya.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait