Prinsip Gas dan Rem Pemerintah Indonesia Dinilai Terbukti Tangani Pandemi Covid-19

MALANGVOICE – Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Usman Kansong, menyatakan prinsip gas rem yang diterapkan pemerintah Indonesia terbukti dengan baik mengendalikan kasus Covid-19.

Hal itu diungkapkan saat menjadi narasumber Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) – KPCPEN, Jumat (3/12).

“Demikian juga kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat,red) sangat sesuai dengan kondisi Indonesia saat ini, yang dapat memulihkan kesehatan juga roda ekonomi kembali berputar,”ujar Usman.

Terkait ancaman varian Omicron, Usman mengatakan pemerintah sudah melakukan antisipasi yang
sifatnya luwes. “Saat ini kita mengetatkan, kalau situasinya relatif membaik maka akan dilonggarkan. Gas dan rem akan diterapkan,” urai Usman.

Usman mengingatkan, dalam konteks antisipasi, kondisi tahun depan ditentukan oleh perilaku masyarakat dalam satu atau dua bulan ini, khususnya menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Bagaimana kita menjaga prokes dan vaksinasi. Jangan sampai nanti setelah Nataru dan Indonesia menjadi ketua G20 kasusnya malah melonjak. Itu tidak kita inginkan,” ujarnya.

Untuk itu, pemerintah menetapkan PPKM Level 3 di semua wilayah Indonesia pada 24 Desember 2021 – 2 Januari 2022 sebagai upaya pengendalian.

Tak lupa, Usman mengajak masyarakat berpartisipasi dalam menyukseskan Indonesia sebagai Presidensi G20 dengan bertindak sebagai tuan rumah yang baik.

Dalam hal ini Kominfo menjalankan fungsi komunikasi publik, dengan menyampaikan manfaat besar dengan keketuaan (Presidensi) G20. Di antaranya, produk domestik bruto (PDB) membaik dengan bertambahnya konsumsi dalam negeri, serta publikasi tempat wisata.

“Akan kita publikasikan seluas-luasnya agar G20 membawa dampak ekonomi dan kesehatan,” ujar Usman.

Ia menambahkan, Presiden Jokowi juga sudah mengingatkan bahwa G20 jangan hanya jadi ajang diskusi tanpa hasil yang konkret. “Ini harus dipahami, dan akan kami gaungkan apa yang disampaikan Presiden, ke dalam dan luar negeri,” tuturnya.

Memasuki tahun 2022, Usman menekankan pentingnya optimisme, dengan keyakinan bahwa ekonomi dan
kesehatan dapat pulih secara berdampingan.

Pada kesempatan yang sama, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menyampaikan, menyambut Indonesia sebagai Presidensi 2022, dari sisi penanganan pandemi, ditargetkan vaksinasi selesai pada Maret 2022.

“Kita berharap 80 persen vaksinasi dosis pertama akan tercapai Desember 2021 dan 60 persen dosis lengkap. Dengan makin bertambahnya vaksin diharapkan masyarakat agar segera mau divaksin,” ujarnya.

Karenanya, dia mengimbau masyarakat untuk melengkapi vaksinasi agar kekebalan komunal segera terbentuk.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait