PPKM Tidak Efektif, Dewanti: Banyak Masyarakat Tidak Paham

MALANGVOICE – Presiden RI Jokowi mengatakan dalam Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (31/01) terkait pelaksanaan PPKM Jawa-Bali. Jokowi mengatakan secara terbuka bahwa PPKM selama 11-25 Januari ini tidak efektif.

Pasalnya ia menilai mobilitas masyarakat masih tinggi yang ia lihat dari indeks data yang ia miliki. Sehingga persebaran covid-19 di beberapa provinsi masih tinggi.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko menjelaskan, semua pihak belum pernah menghadapi pandemi. Sehingga tidak memiliki pengalaman bagaimana menghadapinya sehingga yang dilakukan Pemerintah adalah trial and error.

“PPKM sebenarnya bisa efektif jika masyarakat memiliki kesadaran bahwa ini untuk kesehatan dan kebaikan mereka. Jadi petugas dan masyarakat seharusnya memiliki pemahaman yang sama,” paparnya.

Dewanti mengatakan bahwa semua pihak seharusnya mendukung langkah pemerintah untuk melakukan PPKM. Bahwa PPKM ini merupakan waktu untuk semua pihak puasa dan tirakat dua minggu untuk kesehatan bersama.

“Yang penting pemahaman bukan hanya dari petugas tapi juga masyatakat. Kalau sama sama paham tidak ada dilapangan ketidakenakan dan berantem. Tapi sama-sama paham bahwa PPKM untuk kita semua,” imbuhnya.

Ia menambahkan bahwa sekarang sebagian masyarakst merasa dipasung, tidak adil dan sebagainya. Sehingga antara pemerintah dan masyarakat belum singkron untuk hal ini.

Ia merasa perlu sosialisasi yang dapat memahamkan masyarakat. Bahwa kegiatan dari pemerintah ini baik untuk masyarakat yang merupakan kepentingan kita bersama untuk kebaikan kita bersama.

“Kita berdoa semoga vaksin terdistribusi semua tapi tetap menjaga protokol kesehatan. Karena setelah divaksin belum tentu orang menjadi kebal cuma memang efeknya tidak terlalu berbahaya,” harapnya.

Menurut Dewanti keefektifan PPKM walau cuma sedikit, tapi ada perolehanmya. Walaupun belum maksimal karena masyarakat belum semua memehami dengan baik.

Ketika ditanya apakah pihaknya akan melakukan langkah pengetatan kembali, dirinya menjawab, bukan diperketat lagi tapi diberi pemahaman agar mengerti. Ia berharap masuarakat tidak perlu kongkow-kongkow tapi kalau untuk mencari sesuap nasi tidak papa namun dengan tetap menjaga prokes.

“Kalau okupansi Rumah sakit di Kota Batu masih aman. Persentase okupansinya hanya 60 persen msdih ada ruang yang lumayan. Untuk shelter masih tidak sampai 40 persen. Saya tidak mau semua terisi. Tapi yang jelas di Kota Batu masih aman,” tandasnya.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait