Pos Indonesia Distribusikan Bantuan Pangan Pengentasan Stunting Tahap Dua di Malang

Pemberian bantuan pangan pengentasan stunting di Kecamatan Blimbing. (deny/MVoice)

MALANGVOICE – Pos Indonesia mendistribusikan bantuan pangan pengentasan stunting (BPPS) kepada 265 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kecamatan Blimbing.

BPPS tahap dua ini diserahkan di Kantor Kecamatan Blimbing, Jumat (28/7). Setiap KPM akan menerima daging ayam dalam bentuk karkas utuh seberat 0,9 sampai 1,1 kg dan satu tray telur berisi 10 butir.

Senior Vice President Enterprise Business Pos Indonesia Arifin Muchlis, mengatakan, Pos Indonesia dipercaya untuk mendistribusikan BPPS tahap dua kepada jutaan KPM di Indonesia.

Baca Juga: Disdikbud Kota Malang Imbau Wali Murid Tidak Wajib Beli Seragam di Sekolah

SRL SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen Terbaik di Safety Riding Camp 2023

Sebelumnya, Pos Indonesia sukses
melakukan pendistribusian bantuan pangan tahap pertama hingga 100 persen. saat ini memasuki distribusi pangan tahap dua dan tiga.

“Hari ini kami melakukan pendistribusian bantuan pangan pengentasan stunting yang dipusatkan di Kantor Kecamatan Blimbing. Ada 265 dari 22.596 KPM yang menerima bantuan dalam bentuk ayam karkas dan telur di Kota dan Kabupaten Malang,” kata Arifin.

Menurut dia, Pos Indonesia memastikan distribusi BPPS ayam dan telur kepada keluarga risiko stunting di wilayah Jawa Timur seperti Blimbing berjalan lancar dan sesuai jadwal. Pos Indonesia menyiapkan sarana dan prasarana pendukung agar pendistribusian lancar dan diterima langsung yang berhak.

Pemberian bantuan pangan pengentasan stunting di Kecamatan Blimbing. (deny/MVoice)

“Total ada 15.315 sumber daya manusia dan 6.410 sarana yang terlibat pada pendistribusian bantuan pangan pengentasan stunting ini. SDM dan sarana tersebut tersebar di tujuh provinsi, memastikan agar bantuan ini sampai kepada penerimanya,” kata dia.

Menurut dia, pendistribusian bantuan pangan di monitoring secara real time. Pendistribusian jumlah paket hingga KPM akan terdeteksi secara berkala hingga tingkat kelurahan. Pos Indonesia, lanjut dia, berkomitmen penuh mendistribusikan bantuan ini sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Diketahui, jumlah Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Indonesia yang direncakanan menerima bantuan pemerintah tersebut berjumlah 1.446.089 KRS. Berada di tujuh provinsi, yaitu Jawa Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Barat, Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Timur.

Program bantuan pangan ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah pangan bagi warga dengan risiko stunting, serta meningkatkan kualitas hidup keluarga KRS di Indonesia. Bantuan telur dan ayam ini adalah bagian dari program cadangan pangan pemerintah (CPP) tahun 2023. Program ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam rangka mengentaskan penduduk rawan pangan dan
stunting.

Sementara itu Direktur Komersial ID FOOD, Nina Sulistyowati mengatakan, saat ini proses pendistribusian BPPS telah berjalan sangat baik dan lancar. KPM telah menerima bantuan tersebut berdasarkan nama dan alamat yang telah terdaftar di BKKBN.

“Ini penyaluran tahap kedua, sebelumnya tahap pertama semua berjalan lancar. Kemudian tahap ketiga harapannya pertengahan Agustus selesai. Melalui program ini, harapannya bisa menekan stunting di Indonesia,” jelas dia.

Ditambahkan salah satu penerima BPPS, Lasmini (35), mengaku sudah dua kali menerima bantuan tersebut.

Dari bantuan itu ia mengaku sangat berterima kasih karena bisa ikut membantu mencukupi gizi anaknya yang masih berusia 3 tahun agar tidak mengalami stunting.

“Ayam sama telur ini untuk memenuhi gizi anak saya. Alhamdulillah bisa menerima bantuan ini,” kata ibu asal Arjosari.

Dalam simbolis pemberian bantuan itu juga dihadiri Komisaris Independen PT RNI, Marsudi Wahyu Kisworo; Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko ID FOOD, Thomas Hadinata; Direktur Supply Chain Management dan Teknologi Informasi ID FOOD, Bernadetta Raras; Direktur Komersial ID FOOD, Nina Sulistyowati; serta Senior Vice President Enterprise Business Pos Indonesia Arifin Muchlis.(der)