MALANGVOICE – Guna mempersiapkan anggota polisi agar bisa cepat datang saat dibutuhkan masyarakat, Kapolres Malang Kota, AKBP Decky Hendarsono, mengadakan lomba kesiapsiagaan.
Lomba itu, menurut Decky, bisa diukur dari simulasi Panic Button on Hand yang selama ini dijalankan. Dalam simulasi itu, polsek yang punya wilayah tidak boleh datang paling akhir, karena akan mendapat hukuman bendera hitam.
“Setelah simulasi, kami langsung evaluasi. Tapi rata-rata semua datang empat menit setelah ada panic call,” katanya pada MVoice.
“Bendera hitam itu hukuman, supaya mereka malu. Panic Button harus optimal untuk masyarakat,” lanjut Kapolres.
Apalagi pada 11 Maret mendatang, Panic Button akan dipresentasikan di Kemen PAN-RB sebagai top inovasi 2016.