MALANGVOICE– Sektor pertanian termasuk dalam salah satu sektor unggulan Kota Batu. Potensi itu dilirik Foodventures, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang budidaya pertanian. Perusahaan asal Belanda itu ingin berinvestasi dalam budidaya tanaman hortikultura.
Untuk menjalankan rencana itu, Foodventures membangun komunikasi intens dengan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kota Batu. Langkah itu dilakukan guna mencari lahan yang tepat dalam budidaya tanaman hortikultura.
Business Development Southeast Asia Foodventures, Lennart Knot menyampaikan, pihaknya membutuhkan lahan pertanian seluas 5 hingga 10 hektar dengan metode green house. Serta dijalankan dengan inovasi teknologi pertanian mutakhir. Nilai investasi yang akan ditanamkan di Indonesia mencapai Rp50 miliar.
“Sejauh ini kami masih dalam tahap penjajakan mencari lahan di Indonesia yang cocok untuk budidaya pertanian. Kami berkeliling ke sejumlah daerah mulai dari Sumatera, Bandung, Bali termasuk. Kota Batu mencari lahan yang tepat,” terang Lennart usai melakukan pertemuan dengan Kadin Kota Batu di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Baca juga:
PKB Kota Malang Jalin Komunikasi Antar Partai Bangun Koalisi
Sezairi dan MRLD Tampil di OTW Festival Malang 4 Mei
Ribuan Pedagang Pasar Pagi Dipindah, Pasar Among Tani Bakal Beroperasi 24 Jam
Hasil Survei Pertanian 2023, Kota Batu Didominasi Petani Gurem
Lennart menuturkan, Foodventures telah memiliki proyek budidaya pertanian di sejumlah negara. Antara lain Ukraina, Kazakhstan, Amerika Serikat dan Swedia. Saat ini, perusahaan pertanian asal Negeri Kincir Angin tersebut ingin melebarkan sayap mencetak peluang dengan berinvestasi di Indonesia.
Ia menjelaskan, metode penanamannya dengan cara hidroponik di dalam green house. Serta didukung inovasi teknologi pertanian mutakhir dengan sistem komputerisasi. Teknologi tersebut didukung sensor mengontrol suhu udara dan mengukur kandungan media tanam. Ditujukan untuk menentukan kebutuhan air dan asupan nutrisi tanaman.
Transfer teknologi itu nantinya akan diaplikasikan di Indonesia. Sebagaimana pernah dijalankan pada proyek-proyek sebelumnya di sejumlah negara. Sehingga dapat membawa solusi atas permasalahan yang dihadapi petani. Persoalan yang kerap terjadi di sektor pertanian berupa ketidakstabilan hasil pertanian hingga fluktuasi harga.
“Kami membawa dan akan mengaplikasikan teknologi ini di Indonesia. melalui teknologi tadi kami menawarkan solusi mengatasi masalah itu,” imbuh dia.
Ketua Kadin Batu, Endro Wahyu Wijoyono mengatakan pertemuan ini membahas berbagai peluang investasi di sektor agro pangan.
“Kota Batu dikenal sebagai daerah pertanian yang subur. Semoga nanti investasi berjalan lancar sehingga mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi agro pangan di Kota Batu,” katanya.
Ketua Bidang Pertanian Kadin Kota Batu, Sugeng Slamet menambahkan, pihaknya antusias menyambut peluang investasi pertanian yang ditawarkan Foodventures. Sehingga dapat memperluas pasar serta menciptakan lapangan kerja. Lantaran syarat yang harus dipenuhi yakni menyerap tenaga kerja dari masyarakat lokal.
“Mereka juga tertarik dengan suhu udara dan kesuburan tanah Kota Batu. Kalau untuk lahan 5-10 hektar, saya rasa tersedia, karena masih banyak lahan yang belum digarap. Untuk awalan nanti meananam produk unggulan tomat, timun dan cabai. Pemasarannya ke supermarket serta pasar tradisional. Kalau perlu kita membangun sistem dari hulu dan hilir agar bisa menguasai pasar,” papar dia.(der)