Peringati Hari Bumi, Klenteng Eng An Kiong Bagi 7000 Paket Sembako

MALANGVOICE – Ribuan warga Malang Raya dari berbagai penjuru memadati Klenteng Eng An Kiong, Jalan Martadinata, untuk mendapatkan paket sembako pada Sabtu (25/8). Pembagian paket sembako itu dilakukan untuk memperingati Hari Bumi yang jatuh lada hari ini.

Masyarakat yang hadir terlihat cukup antusias untuk antre sembako. Ini terlihat, dari anak kecil hingga mereka yang lanjut usia (lansia) sudah menunggu di depan gerbang Klenteng sejak pukul 08.30 WIB pagi hari.

Humas Klenteng Eng An Kiong, Bonsu Anton Trijono mengatakan, sedekah bumi merupakan kegiatan sembahyang ke leluhur yang rutin digelar setiap bulan 7 tanggal 15 bulan Lunar.

“Tradisi Tiongkok ini, pada bulan itu terjadi paceklik hebat. Kami selalu berdoa agar bumi tidak terjadi paceklik,” katanya.

Dikatakan Anton, tradisi sedekah bumi ini sudah dilaksanakan di Klenteng Eng An Kiong sejak tahun 1825 lalu atau tepatnya sejak berdirinya klenteng.

Untuk perayaan tahun ini ada 7.000 paket sembako yang dibagikan. “Isinya beras empat kilo dan mi bihun. Setiap kepala dapat, artinya setiap masyarakat yang datang kesini dapat semua. Bahkan yang masih dalam kandungan,” ungkapnya.

Anton berharap, bantuan ini dapat bermanfaat bagi penerima dan mampu mengatasi permasalahan sosial. Selain itu pihak Klenteng Eng An Kiong juga berharap agar penerima bantuan sembako bisa berkurang pada setiap tahunnya.

“Kalau berkurang kan berarti Pemerintah berhasil mengentaskan kemiskinan, itu harapan saya,” tegasnya.

Selain itu, pada akhir acara juga dilakukan pembakaran patung Botoo setinggi kurang lebih 5 meter. “Karena patung ini simbolik kejahatan, hal negatif, makanya dibelenggu agar tidak ganggu acara. Nanti setelah acara dibakar di halaman klenteng,” tambahnya.

Sementara itu, Plt Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, kegiatan sedekah bumi ini juga merupakan kepedulian yayasan. Ia berharap agar penerima sembako tidak bertambah pada tahun mendatang.

“Penerima jangan bertambah, kalau tambah indikasi kemiskinan bertambah. Tapi kalau jumlah paketnya ditambah nggak masalah,” kata Sutiaji. (Hmz/Ulm)