Peringati Dies Natalis, Polinema Gelar Rapat Senat Terbuka

Foto bersama staf pengajar. (Lisdya)

MALANGVOICE – Memperingati Dies Natalies ke-37, Politeknik Negeri Malang (Polinema) menggelar rapat senat terbuka, di Graha Polinema, Senin (8/4).

Rapat senat ini diisi dengan orasi ilmiah bertemakan peran pendidikan vokasi pada penyiapan sumber manusia Indonesia di era revolusi industri 4.0.

Direktur Polinema, Awan Setiawan dalam sambutannya menyampaikan, tantangan Revolusi Industri 4.0 bukan lagi persaingan antar tenaga kerja manusia. Melainkan, banyaknya teknologi baru dalam dunia sains serta meningkatnya kecerdasan buatan.

“Seperti halnya robot ataupun mesin-mesin. Ini diperkirakan akan menggantikan peran manusia di dalam sebuah industri atau perusahaan,” katanya.

Untuk itu, dalam revolusi revolusi industri 4.0 ini, dikatakannya harus ada peningkatan sumber daya manusia, agar ke depan lulusan Polinema dapat menempati posisi strategis dan memiliki daya saing tinggi.

“Sebaiknya kita harus mempersiapan diri. Begitu pula dengan Polinema, harus menyiapkan keterampilan baru, agar siap memasuki era ini,” pungkasnya. Foto bersama staf pengajar. (Lisdya)

Peringati Dies Natalis, Polinema Gelar Rapat Senat Terbuka

MALANGVOICE – Memperingati Dies Natalies ke-37, Politeknik Negeri Malang (Polinema) menggelar rapat senat terbuka, di Graha Polinema, Senin (8/4).

Rapat senat ini diisi dengan orasi ilmiah bertemakan peran pendidikan vokasi pada penyiapan sumber manusia Indonesia di era revolusi industri 4.0.

Direktur Polinema, Awan Setiawan dalam sambutannya menyampaikan, tantangan Revolusi Industri 4.0 bukan lagi persaingan antar tenaga kerja manusia. Melainkan, banyaknya teknologi baru dalam dunia sains serta meningkatnya kecerdasan buatan.

“Seperti halnya robot ataupun mesin-mesin. Ini diperkirakan akan menggantikan peran manusia di dalam sebuah industri atau perusahaan,” katanya.

Untuk itu, dalam revolusi revolusi industri 4.0 ini, dikatakannya harus ada peningkatan sumber daya manusia, agar ke depan lulusan Polinema dapat menempati posisi strategis dan memiliki daya saing tinggi.

“Sebaiknya kita harus mempersiapan diri. Begitu pula dengan Polinema, harus menyiapkan keterampilan baru, agar siap memasuki era ini,” pungkasnya. (Der/Ulm)