Penjelasan Pertamina Soal Elpiji Melon Langka

MALANGVOICE – Pertamina menjawab kondisi langkanya elpiji melon (3kg) yang tengah dialami masyarakat Kota Malang dan sebagian masyarakat Kabupaten Malang wilayah Singosari dan Bululawang.

Senior Sales Eksekutif LPG VI Pertamina MOR V, Ancala Egah menegaskan jika kelangkaan elpiji melon terjadi lantaran bersamaan dengan perayaan Hari Raya Idul Adha 1439 H.

“Kalau sering langka sih enggak ya, memang ini lebih ke Idul Adha, kan di kami distribusi tetap berjalan tapi di lingkungan masyarakat tutup. Proses distribusi kami terlambat di situ. Makanya mulai dari hari senin kami mulai melakukan penambahan,” ujarnya kepada awak media di Balai Kota Malang, Jum’at (24/8).

Penambahan untuk kekosongan elpiji melon, masih kata Ancala, sekitar 200 persen dari pasokan elpiji melon per hari yakni 35500 tabung. “Kami pasok 35500 tabung perhari jika 200 persen ya sekitar 70 ribuan lebih. Untuk tiga kilo saja,” tambahnya.

Hanya saja ada beberapa proses untuk elpiji sampai kepada masyarakat. Dimulai dari pengantrian elpiji di SPBE kemudian baru proses pendistribusian di pangkalan.

“Kami sudah melakukan penambahan dimulai hari Senin kemarin sampai hari ini, tapi prosesnya kan butuh recovery, kalu dari pihak kami hanya memantau sampai pangkalan. Mudah-mudahan hari ini bisa teratasi,” tegasnya.

Bahkan pihak Pertamina beberapa waktu lalu juga telah memantau hingga titik wilayah yang mengalami kekosongan elpiji melon. “Sampai kemarin kami pantau ke beberapa titik terluar memang masih ada kekosongan. Harapannya hari ini bisa teratasi. Karena tadi saya sebutkan prosesnya kan tidak bisa berjalan cepat, biasanya recovery berjalan tiga sampai empat hari,” katanya.

“Untuk mengantisipasi kelangkaan selanjunya lebih kepada melihat situasi masyarakat. Kalau kelangkaan tinggi kami antisipasi di lapangan. Karena kalau angkanya sudah tinggi segini memang harus penambahan dua kali lipat karena proses recoverynya biar lebih cepat. Kalau kami nambahnya cuma 100 persen padahal kosongnya beberapa titik nih akan lebih lama prosesnya,” pungkasnya. (Der/Ulm)