Pemuda Olah Logam Bekas, Omzet Puluhan Juta Rupiah

MALANGVOICE – Limbah dari pabrik otomotif dan rumah tangga yang memiliki unsur kuningan, giral dan aluminium ternyata bisa menjadi bahan kerajinan bernilai jual tinggi. Ialah Jonathan Adi Prabowo, pemuda pengerajin patung logam beromzet puluhan juta.

Alumni jurusan Akutansi Universitas Brawijaya (UB) ini termotivasi membuat patung logam karena tertarik dengan ornamen-ornamen di Bali.

“Saya suka sama ornamen-ornamen hiasan di Bali, patung-patung di Bali juga. Makanya saya tertarik untuk berbisnis ini,” kata pemudia berusia 22 tahun ini.

Jonathan saat ditemui MVoice. (Anja Arowana)
Jonathan saat ditemui MVoice. (Anja Arowana)

Jonathan mengaku, pada mulanya dia sama sekali tidak punya skill mengolah logam. Barulah pada 2016, dia mendapatkan pelatihan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang. Sejak saat itu Jonathan mengasah sendiri ketrampilannya membuat gantungan kunci sederhana.

“Waktu itu, ada pelatihan dari Disperindag. Jadi saya ikut. Latihan eleltroplatting pengecoran logam. Lalu diajari membuat kerajinan,” kata Jonathan.

Hingga saat ini, Jonathan mempunya 4 tukang di rumahnya. Kali ini bukan hanya gantungan kunci, Jonathan juga membuat keris, ornamen senjata-senjata tradisional khas daerah, patung dari ukuran kecil hingga besar, tingginya mencapai 1 meter. Harganya pun bervariasi, mulai dari Rp 6 ribu – 1.5 juta. Dalam sebulan omzet Jonathan bisa sampai Rp 30 juta. Kerajinannya pun terjual diseluruh Indonesia sampai ke Singapore dan Thailand.

“Hotel, toko souvenir, dan orang yang punya hajatan biasanya pesan,” tukas dia.

Jonathan berencana akan terus mengembangkan bisnisnya dan memperbanyak pegawai. Dia juga berharap agar pemerintah selalu memberi dukungan untuk para pengerajin di Kota Malang.


Reporter: Anja Arowana
Editor; Deny Rahmawan
Publisher: Yunus Zakaria
spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait