Pemkot Malang Klaim Angka Pengangguran Turun 6,9 Persen

Plt Disnaker Kota Malang, Supranoto mendampingi Wali Kota Malang Sutiaji. (Aziz Ramadani MVoice)

MALANGVOICE -Pemerintah Kota Malang mengklaim angka pengangguran turun. Persisnya turun 6,9 persen dari total data pengangguran versi Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) sekitar 7000an orang.

Plt Disnaker Kota Malang, Supranoto mengatakan, upaya menekan angka pengangguran menjadi prioritas. Periode sama pada 2018, angka pengangguran turun mencapai 7,2 persen. Pengangguran masih didominasi oleh kategori pengangguran terbuka, yakni mahasiswa yang memang memilih menetap meskipun sudah menyelesaikan masa studinya.

“Jadi masih ada banyak pengangguran terbuka disumbang mahasiswa. Baik yang masih aktif mengemban ilmu atau sudah habis masa studinya,” kata Supranoto, Kamis (25/7).

Ia melanjutkan, data angka pengangguran tiap lembaga berbeda-beda tergantung metode survei yang digunakan.

“Seperti BPS misalnya. Dalam survei terakhir disebutkan angka pengangguran Kota Malang ada 29 ribu. Karena mereka menghitung secara keseluruhan angka produktif termasuk mahasiswa. Tapi untuk data Disnaker sendiri, angka pengangguran tercatat 7 ribuan. Karena kami mengambil data dari warga Kota Malang asli, bukan menetap sementara,” urainya.

Turunnya angka pengangguran dilakukan dengan berbagai skema yang efektif. Dicontohkannya dengan program pelatihan kepada para calon tenaga kerja maupun para pencari kerja (kartu kuning). Selain itu juga memastikan peningkatan kompetensi lulusan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) di Kota Malang. Ini ditindaklanjuti dengan kolaborasi antara sekolah dan lembaga terkait. Tujuannya agar siswa yang tidak bisa melanjutkan studinya dapat mencari kerja sesuai kompetensi setelah lulus.

Supranoto menambahkan, kerjasama dengan berbagai perusahaan juga rutin dilakukan. Tujuannya untuk mengetahui posisi kosong yang dibutuhkan perusahaan. Mekanismenya, perusahaan mengirimkan surat resmi untuk beberapa posisi yang bisa diisi. Kemudian Disnaker mensosialisasikan kepada masyarakat.

“Selain itu kami juga rutin melakukan job fair. Dengan harapan akan semakin banyak ternaga kerja yang terserap,” pungkasnya. (Hmz/ulm)