Pemkab Malang Buka Lagi Jembatan Kedungpedaringan, Kepanjen

Kondisi Jembatan Kedungpedaringan saat ini. (MVoice/Ist)

MALANGVOICE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang akhirnya membuka kembali jembatan Kedungpedaringan Kecamatan Kepanjen. Jembatan ini sempat rusak akibat cuaca ekstrem sehingga arus menjadi deras dan menggerus bagian pondasi jembatan sejak akhir 2021 lalu.

Jembatan tersebut baru diperbaiki secara menyeluruh pada Agustus 2022 lalu, meski sebenarnya merupakan kewenangan balai besar wilayah sungai (BBWS) Brantas.

Sebagai tanda bahwa jembatan itu telah dapat dilalui kembali, Wakil Bupati (Wabup) Malang Didik Gatot Subroto meresmikan jembatan tersebut pada Selasa (27/12) kemarin.

“Dengan kita dukung pembangunan jembatan ini harapannya jika sudah terfasilitasi, ada nilai investasi yang menarik para investor. Tidak hanya pada wilayah malang utara saja, tapi juga malang selatan yang mempunyai banyak aspek wisata. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi juga menyebar,” ucap Didik, Rabu (28/12).

Sementara itu, plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga Kabupaten Malang Suwignyo, mengatakan meski menjadi kewenangan BBWS Brantas, pembangunan jembatan tersebut menggunakan biaya yang bersumber pada APBD Kabupaten Malang 2022. Hal itu mengingat vitalnya jembatan tersebut bagi masyarakat.

“Jadi pembangunannya menggunakan APBD (Kabupaten Malang) murni. Totalnya sebesar Rp1,86 Miliar. Dibangun sejak Agustus lalu, dan kontraknya memang hingga Desember 2022 ini. Jadi sesuai jadwal,” jelas Suwignyo.

Suwignyo mengatakan, jembatan baru tersebut dibangun di atas jembatan yang lama, tanpa membongkar bangunan yang sudah ada sebelumnya. Hal itu lantaran Pemkab Malang tidak punya kewenangan untuk membongkar bangunan yang lama.

“Jadi kita membuat bangunan baru. Bangunan yang lama tetap ada. Itu kita mundur cukup jauh, jadi panjang jembatannya sekitar 30 meter keseluruhan, dan lebarnya 6,2 meter,” terangnya.

Sementara sebagai informasi, keberadaan jembatan tersebut memang dinilai cukup vital. Sebab menjadi penghubung antara Kepanjen menuju Pagelaran atau sebaliknya. Biasanya memang digunakan masyarakat untuk menuju Kepanjen atau Pagelaran tanpa melewati pusat Kepanjen.(end)