‘Panderman Gravity Park Downhill 2025’, Bakal Digelar 9-11 Mei di Kota Batu

MALANGVOICE– Ratusan downhiller bakal beradu skill saling adu cepat demi mencatatkan waktu terbaik dalam ajang balap sepeda gunung internasional. Event bertajuk ‘Panderman Gravity Park Downhill 2025’ tersebut bakal digelar pada 9-11 Mei di Panderman Bike Park, Desa Pesanggrahan, Kota Batu.

Panderman Gravity Park Downhill 2025 tercatat sebagai event kategori C2. Ada sebanyak 250 downhiller dari dalam negeri serta negara-negara ASEAN yang turut berpartisipasi. Dipastikan event olahraga ekstrem ini akan diselimuti atmosfer kompetitif lantaran para downhiller bakal bersaing ketat berebut poin menjadi yang terbaik.

Program 1.000 Sarjana Berikan Kesempatan Masyarakat Mengenyam Pendidikan Tinggi

Event Director Panderman Gravity Park Downhill 2025, Fahresa Indra Renaldy, mengatakan, event balap sepeda gunung ini telah mendapat rekomendasi dari Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) mulai jenjang Kota Batu, Provinsi Jatim hingga tingkat Pusat. Serta terdaftar dan masuk kalender Union Cycliste Internationale (UCI) sebagai event kelas C2.

“Lebih dari 250 peserta dari berbagai negara seperti Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Timor Leste telah terdaftar. Event ini diharapkan menjadi penggerak semangat baru bagi komunitas downhill di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara,” ujar Renaldy.

Ratusan downhiller akan bersaing menjadi yang terbaik di masing-masing kelas. Terdapat beberapa kategori kelas yang dipertandingkan. Antara lain, Men Elite, Women Elite, Men Junior, hingga kelas master dan hobi. Titik start ditempatkan di kaki Gunung Panderman, Dusun Toyomerto, Desa Pesanggrahan dan finish di Camping Ground Kusuma Agrowisata, Kelurahan Ngaglik. Panderman Bike Park selaku penyelenggara menyiapkan jalur baru bernama ‘Trek Menthok’ yang panjang lintasannya 1,45 kilometer dengan elevasi 224 meter.

Lintasan ‘Trek Menthok’ menampilkan lanskap indah Kota Batu. Meski begitu jalur ini cukup memacu adrenalin lantaran curamnya medan. Para downhiller pun dituntut jeli agar dapat menaklukkan lintasan yang berada di kaki Gunung Panderman.

“Karena ini segmennya downhill, panitia menyiapkan jumping-an dirancang spesifik ke arah downhill ditujukan untuk profesional. Lalu ada juga lintasan yang safety ditujukan bagi penghobi, karena tujuan kami juga menghidupkan sport tourism,” terang dia.

Event ini diselenggarakan oleh Panderman Bike Park dengan dukungan dari berbagai pihak termasuk instansi pemerintah, sponsor lokal, serta komunitas downhill nasional. Total hadiah puluhan juta rupiah siap diperebutkan oleh para juara di tiap kategori.

Tak hanya balapan, pengunjung juga akan dimanjakan dengan berbagai aktivasi komunitas, area UMKM lokal, hingga gala dinner spesial “Keep Downhill Alive” yang akan mempererat jejaring antar rider, sponsor, dan stakeholder industri sepeda. Event ini diharapkan tak hanya menjadi arena balap, tapi juga momentum menghidupkan kembali semangat downhill pasca pandemi.

“Ini bukan sekadar race, tapi perayaan semangat dan kebersamaan komunitas. Kita ingin menjadikan Panderman sebagai ikon baru olahraga sepeda gunung di Indonesia,” ujar Renaldy.

Wali Kota Batu, Nurochman begitu antusias menyambut gelaran ‘Panderman Gravity Park Downhill 2025’. Ia mengatakan olahraga sepeda gunung memiliki potensi untuk mengembangkan sport tourism di Kota Batu. Terlebih, selain memacu adrenalin, olahraga ini memberikan sensasi kegembiraan.

Ia mengatakan, Pemkot Batu melalui Disparta Kota Batu diminta untuk memetakan kawasan pengembangan sport tourism. Seperti lereng Gunung Panderman yang sangat pas untuk olahraga sepeda gunung. Lalu Gunung Banyak basisnya olahraga paralayang. Secara geografis, Kota Batu dikelilingi kawasan hutan. Dengan tipologi wilayah semacam itu, sangat memungkinkan untuk mengembangkan sport tourism. Terutama olahraga yang melintasi alam dengan jalur menantang.

“Jadi sembari berpetualang di jalur-jalur menantang, sekaligus menikmati keindahan alamnya. Tentu Kota Batu sangat mungkin mengembangkan sport tourism,” imbuh Cak Nur.

Selain itu, pihaknya berharap semacam ini bisa lebih sering digelar. Paling tidak dalam setahun bisa dihelat dua kali. Karena itu, Pemkot Batu akan menangkap peluang dari gelaran-gelaran olahraga tingkat nasional dan internasional. Upaya ini sejalan dengan semangat pengembangan sport tourism. Sehingga akan membawa dampak secara langsung terhadap perputaran ekonomi masyarakat.

“Lewat kegiatan olahraga seperti ini, sangat berdampak luar biasa mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar. Ajang ini juga bisa muncul atlet-atlet berbakat dari Kota Batu yang nantinya bisa menembus tingkat nasional maupun internasional,” ujar Cak Nur.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait