Muhammadiyah Terima Bantuan Alat Kesehatan Penanganan Covid-19 dan TBC dari USAID

Proses serah terima alat kesehatan RS UMM dan USAID. (Deny rahmawan)

MALANGVOICE – Sebanyak 51 rumah sakit di Indonesia menerima bantuan alat kesehatan dari USAID dan Muhamadiyah. Bantuan diberikan melalui program Mentari TB For COVID-19, Mentari TBRO dan Mentari TB Recovery Plan.

Acara serah terima dilakukan di RS Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Selasa (22/2).

Melalui acara ini, Muhammadiyah yang didukung USAID resmi menyerahkan bantuan alat kesehatan kepada 30 Rumah Sakit Muhammadiyah & Aisyiyah yang tersebar di Indonesia dari program Mentari-TB For Covid-19.

Masing-masing rumah sakit mendapatkan 2 unit Kanula Hidung Aliran Tinggi (High Flow Nasal Canula (HFNC)- ventilator non invasif), 2 unit Monitor Pasien (Bedside Monitor), 4 unit Pompa Jarum Suntik (Syringe Pump), 4 unit Pompa Infus (Infusion Pump).

Sedangkan Mentari-TB Recovery Plan menyerahkan 1 unit X-Ray Mobile, 1 unit Apron untuk X-Ray Mobile, 1 unit Partition untuk X-Ray Mobile, 1 unit Google untuk X-Ray Mobile, 1 unit Box Container Specimen, dan 1 unit Refrigerator Specimen kepada masing-masing 48 Rumah Sakit Muhammadiyah & Aisyiyah penerima bantuan.

Sementara untuk program Mentari TB RO, USAID secara penuh mendukung perluasan akses pengobatan, perawatan dan layanan TB-RO melalui kegiatan renovasi bangunan klinik, ruang rawat isolasi dan laboratorium TB RO serta melengkapi prasarana pendukungnya (alat kesehatan, meubelair dan elektronik) yang dimulai prosesnya sejak April 2021 dan selesai di Februari 2022 untuk 6 RSMA di 3 Provinsi yaitu RS Muhammadyah Roemani Semarang dan RS PKU Muhammadiyah Gombong (Provinsi Jawa Tengah), RS PKU Muhammadiyah Gamping (Provinsi DIY) dan RS Muhammadiyah Lamongan, RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri, RSU Universitas Muhammadiyah Malang (Provinsi Jawa Timur). Ke 6 RSMA tersebut telah memulai pelayanan dan telah melakukan pengobatan pada pasien TB RO.

Acara ini dihadiri langsung oleh USAID sebagai pemberi donor yang diwakili oleh Mission Director of USAID Indonesia, Jeff Cohen; Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Dr. dr. Eka Jusuf Singka, M.Sc; Direktur Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Drh. Didik Budijanto, M. Kes; Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang membidangi Kerjasama Internasional, Prof. Dr. H. Syafiq A. Mughni; Ketua Umum MPKU PP Muhammadiyah, Dr. H.M Agus Samsudin, MM; serta para direktur dari Rumah Sakit Muhammadiyah & Aisyiyah penerima bantuan.

Ketua Umum MPKU PP Muhammadiyah, Dr. H. Agus Samsudin menyampaikan apresiasinya kepada USAID atas dukungannya dalam program bantuan alat kesehatan yang diberikan kepada Rumah Sakit Muhammadiyah & Aisyiyah.

Dukungan pasokan medis dan peningkatan kapasitas di ICU COVID-19 merupakan bagian dari upaya kemanusiaan dalam memerangi pandemi COVID-19.

“Dukungan dan distribusi peralatan medis khususnya untuk Unit Perawatan Intensif menjadi kunci peran penting untuk pelayanan kesehatan yang komprehensif untuk COVID-19 kritis dan atau berat, selain itu tujuan khusus program Mentari-TB Recovery Plan, yakni, mendukung kinerja 48 RSMA dalam penemuan kasus dan pengobatan TBC yang ditargetkan di sembilan provinsi area program,” katanya.

Agus menambahkan, sebenarnya Muhammadiyah mempunyai 117 rumah sakit. Namun, ada 51 rumah sakit yang sudah memenuhi persyaratan.

“Kami berharap TB ini program selama tiga tahun. Tapi semoga bisa diperpanjang dan membantu pengobatan mobile,” lanjutnya.

Selain itu, program TB Resisten Obat yang juga didukung USAID diharapkan mampu meningkatkan kemampuan 6 RSMA yaitu RSU UMM, RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri, RS Muhammadiyah Lamongan, RS Roemani Semarang, RS PKU Muhammadiyah Gombong dan RS PKU Muhammadiyah Gamping dalam penegakan diagnosis dan terapi TB yang resisten obat.

Kepala RS UMM, Djoni Djunaedi, mengatakan akan segera memanfaatkan alat yang diberikan USAID ini.

“Kami langsung data dan dipakai. Apalagi yang mobile ini sangat dibutuhkan sekali,” imbuhnya.

Upaya COVID-19 Respon oleh Mentari-TB For COVID-19 tidak hanya dilakukan melalui program penguatan kapasitas ICU COVID-19, namun juga melalui program vaksinasi yang sudah berjalan sejak Oktober 2021 di 69 kabupaten/kota.

Selanjutnya, melalui program ini dan dukungan dari USAID dan Kementrian Kesehatan RI, diharapkan Indonesia memiliki lebih banyak fasilitas kesehatan yang mumpuni untuk perawatan gejala berat dan atau kritis pasien COVID-19 serta penanganan TBC.(der)