MALANGVOICE – Massa mengatasnamalan Masyarakat Militan Pecinta Jokowi (MMPJ) Malang Raya menggelar aksi damai di depan Gedung DPRD Kota Malang, Selasa (29/4), sebagai bentuk keprihatinan atas maraknya hoaks dan tuduhan tidak berdasar yang menyeret nama Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
Aksi dimulai dengan longmarch dari depan Stasiun Kota Baru menuju Bundaran Tugu. Massa membawa sejumlah spanduk bertema dukungan terhadap stabilitas nasional dan ajakan untuk melawan disinformasi yang berpotensi memecah belah masyarakat.
Koordinator aksi, Damanhury Jab, menyampaikan, kegiatan ini merupakan ekspresi kepedulian terhadap pentingnya menjaga ketertiban sosial dan supremasi hukum, terutama menjelang transisi pemerintahan usai Pemilu 2024.
“Kami tidak ingin bangsa ini terus diganggu oleh isu-isu tidak berdasar yang hanya menguntungkan segelintir pihak. Tuduhan terhadap Presiden Jokowi bukan hanya menyerang pribadi, tapi juga berpotensi mengganggu stabilitas politik dan pemerintahan yang sah,” ujarnya.
Dalam pernyataan sikapnya, MMPJ menyampaikan tiga tuntutan utama. Pertama, mereka meminta pihak kepolisian menindak tegas penyebar hoaks terkait ijazah Presiden Jokowi. Kedua, mereka mendorong para tokoh publik untuk bijak menyikapi situasi politik pasca pemilu. Terakhir, MMPJ mengajak seluruh elemen bangsa menjaga kondusivitas dan menghormati hasil demokrasi.
“Kami ingin semua pihak menahan diri, berpikir jernih, dan mengutamakan kepentingan nasional. Pemerintahan baru harus diberi ruang untuk bekerja,” tambah Damanhury.
Aksi berlangsung tertib di bawah pengawalan aparat kepolisian. Tidak ada insiden selama kegiatan berlangsung.
MMPJ berharap kegiatan ini bisa menjadi dorongan positif bagi masyarakat luas untuk lebih kritis terhadap informasi yang beredar dan tetap menjaga suasana damai demi masa depan Indonesia yang lebih kuat dan bersatu.(der)