Merugi Rp25 Miliar Akibat Kebakaran, Damkar Pernah Ingatkan Pentingnya Hydrant di Pabrik Kertas

Petugas saat melakukan pembasahan lokasi kebakaran. (MVoice/Ist).

MALANGVOICE – Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (PPK) Satpol-PP Kabupaten Malang sudah sering mengingatkan pabrik kertas CV Kurnia Jaya untuk segera memasang hydrant.

Peringatan tersebut dilayangkan dua tahun lalu sebelum terjadinya kebakaran hebat yang terjadi pada Jumat (16/9).

“Dua tahun lalu sudah kami ingatkan agar segera memasang hydrant, karena potensi terjadi kebakaran tinggi. Tapi sampai saat ini tidak ada. Memang biaya operasionalnya mahal, itu sebetulnya itu demi keselamatan bersama,” ucap Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran, Satpol PP, Kabupaten Malang Goly Karyanto, saat dihubungi, Senin (19/9).

Baca juga:
Beri Kesempatan Recovery, Arema Liburkan Pemain Tiga Hari

Goly menjelaskan, kekhawatiran PPK Satpol PP Kabupaten Malang tersebut akhirnya terjadi, kebakaran besar muncul, karena tidak ada hydrant petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kabupaten Malang sempat kesulitan untuk memadamkan kobaran api.

“Kami sempat kesulitan sumber air cukup jauh, yang terbakar pabrik kertas mudah terbakar. Jadi air tidak boleh putus harus continue, kalau air putus akan muncul sumber api lagi,” jelasnya.

Untuk bisa memadamkan kobaran api, lanjut Goly, Damkar Kabupaten Malang berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dan Pemkot Batu, serta beberapa perusahaan swasta di Malang untuk memadatkan kobaran api.

Baca juga:
Kota Malang Jadi Percontohan Nasional Lewat Reformasi Birokrasi Tematik Percepatan Pengentasan Kemiskinan

“Sebanyak 15 unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dan dua unit truk tangki dikerahkan untuk memadamkan api itu, baru sekitar pukul 08.00 (Sabtu 17/9) api bisa di padamkan,” terangnya.

Lebih lanjut Goly menegaskan, untuk memadamkan kobaran api tersebut, pihaknya juga mendatangkan alat berat (Ekskavator) untuk menjebol tembok.

“Penyebab kebakaran kemungkinan ada dua. Satu korsleting listrik pada mesin, kedua thinner. Sebab, titik kebakaran terparah berada ditempat penyimpanan thinner dan kertas yang mudah terbakar. Mengandung listrik statis,” pungkasnya.

Baca juga:
Bentuk Apresiasi, Ketua DPRD Kota Malang Borong Dagangan di Bazar Kampung Kuliner RW 02 Ketawanggede

Untuk meminimalisir terjadi kebakaran susulan, tambah Goly, petugas PMK Kabupaten Malang distand-bykan disiagakan di lokasi terjadi kebakaran.

“Baru tadi pagi (Senin 19/9) sekitar pukul 05.00 mereka kami tarik, untuk kerugiannya ditafsirkan mencapai sekitar Rp25 miliar,” tukasnya.(der)