MALANGVOICE- Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, mengunjungi TPA Supit Urang di Kota Malang, Sabtu (18/1). Dalam kunjungan kerja itu Dody ingin melihat proses pengolahan sampah milik Pemkot Malang.
Selama kunjungan Dody didampingi Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan bersama para OPD terkait.
Dody mengaku pengolahan sampah di TPA Supit Urang sudah sangat baik. Bahkan ia menyebut Supit Urang merupakan kelas super VVIP.
“Di sini tertata dengan baik mana tempatnya dan segala macam. Sehingga apabila ada penambahan manusia di Kota Malang tetap aja TPA ini bisa berfungsi dengan baik,” jelasnya.
Lebih lanjut Dody mengatakan pengolahan sampah di TPA Supit Urang bisa jadi percontohan di seluruh Indonesia. Apalagi nantinya akan dibentuk TPST pada 2026 mendatang.
“Bagus, Ini menurut saya adalah salah satu contoh untuk seluruh kota kabupaten di seluruh Indonesia,” pujinya.
Mendapat pujian itu, Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan mengatakan, pengelolaan sampah sudah ditata mulai sorting hingga komposing.
“Misalnya dengan ditata seperti ini, kapasitasnya sampah di Kota Malang ada 700 ton, 500 yang masuk ke TPA dan nanti difungsikan terpadu dengan TPST. Ada komposting, ada sorting. Kemudian juga akan dikembangkan kawasan ini, disediakan lahan untuk pembangunan TPST yang produksinya menjadi RDF. Untuk 250 ton per hari (pengelolaannya, red),” kata Iwan.
Iwan pun mengaku bahwa apresiasi dari Menteri PU menujukkan kepedulian Pemkot Malang dan komitmen menuju TPST 2026. Sebagai informasi, antara TPST dengan TPA memiliki perbedaan signifikan. TPST melakukan berbagai kegiatan pengolahan sampah, sedangkan TPA melakukan penampungan sampah di lahan terbuka yang terkontrol.
“Kita upayakan agar bagaimana 500 ton sampah yang masuk dikelola ini tidak hanya berhenti di sanitary landfill tetapi diolah menjadi satu produk yang bisa meningkatkan PAD daerah. Contohnya komposting, sorting, dan TPST RDF, juga nanti yang briket,” tegasnya.(der)