Mensos Tri Rismaharini Beri Perhatian Penuh pada Ibu dan Korban Pelecehan Seksual di Kota Batu

MALANGVOICE – Kasus pelecehan seksual anak yang dilakukan ayah tiri di Desa Beji, Kota Batu mendapat perhatian penuh Menteri Sosial, Tri Rismaharini. Ibu korban, RN, bahkan diusir ayah mertuanya lantaran menolak mencabut laporan polisi atas kasus pelecehan seksual anak.

Kemensos RI pun turun tangan dengan memerintahkan Kepala Balai Besar Margo Laras, Djiwaningsih datang ke Kota Batu.

Hal itu untuk kebutuhan asesmen mengetahui kondisi psikis penyintas pelecehan seksual. Djiwaningsih datang ke Kota Batu bersama psikolog dari Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak, Isni Nur Aini (Senin, 19/9).

Baca juga : Ibu 5 Anak Diusir Mertua karena Enggan Cabut Laporan Pelecehan Seksual, Dinsos Batu Turun Tangan

Djiwaningsih mengatakan, dirinya diutus Menteri Sosial setelah mengetahui perkara itu dari media massa. Terlebih permasalahan itu, harus berujung pada pengusiran ibu korban sehingga terlunta-lunta menanggung beban lima anak.

“Ibu Risma sangat konsen terhadap perlindungan hak-hak anak sehingga mengutus kami melakukan asesmen pada penyintas pelecehan seksual,” kata Djiwaningsih yang datang ke Kota Batu bertemu dengan Kepala Dinsos, Ririk Mashuri.

Baca juga : 14 Kasus Kekerasan Anak Selama 2021, Lembaga Pendidikan Berbasis Asrama Perlu Dievaluasi

Asesmen, kata Djiwaningsih, bukan hanya ditujukan kepada korban anak, melainkan juga pada ibu korban yang terkatung-katung menghidupi lima anak tanpa pekerjaan. Dengan demikian ada pemberdayaan untuk menunjang kebutuhan ekonomi.

“Jika permasalahan ini selesai, keluarga tersebut bisa kembali ke kehidupan sosial dan ibunya bisa diberdayakan agar menunjang kebutuhan ekonominya,” terang Djiwaningsih.

Sementara itu, Kepala Dinsos Kota Batu, Ririk Mashuri menyampaikan, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menginstruksikan agar memperhatikan pendidikan kelima anak tersebut. Dinsos pun berkoordinasi dengan Dindik untuk hal itu.

Baca juga : Dinsos Kota Batu Tak Punya Shelter Rehabilitasi Sosial, Penanganan Tidak Maksimal

Ririk menaruh perhatian khusus kepada anak-anak. Pasalnya, mereka masih memiliki masa depan yang panjang. Ia juga mengatakan mencoba melakukan pendekatan secara personal kepada penyintas untuk membesarkan hati.

“Kami upayakan mereka bisa melanjutkan sekolahnya. Yang jelas kami akan melakukan kerja sama dengan pihak kepolisian, psikolog, dan kejaksaan juga untuk penyelesaian kasusnya ini. Semoga ke depan bisa berkurang kasus-kasus seperti ini,” terang Ririk.(end)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait