Mengenang Ketangguhan Pesawat Buatan Uni Soviet, Skatek 022 Rawat Monumen MiG-17 Fresco

Pembersihan monumen pesawat MiG-17 Fresco di Taman Hutan Bondas Jalan Sultan Agung, Kota Batu. (MVoice/istimewa).

MALANGVOICE– Monumen pesawat MiG-17 Fresco berdiri gagah di sekitar Taman Bondas Jalan Sultan Agung Kota Batu. Monumen pesawat jet tempur itu disumbangkan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh. Diresmikan 2015 silam yang kala itu Komandan Lanud Abdulrachman Saleh dijabat Marsma TNI Sungkono.

Sekalipun sudah lama pensiun, ketangguhan pesawat ini masih terpancar. Pesawat buatan Uni Soviet tahun 1952 ini menyimpan banyak kisah di medan laga. Kegarangan pesawat tempur ini jadi andalan tim pertahanan matra udara saat melancarkan Operasi Trikora tahun 1962. Sebuah operasi militer pembebasan Irian Barat dari cengkraman Belanda.

“Pesawat ini memiliki nilai historis karena memberikan sumbangsih besar mempertahankan kedaulatan negara,” kata Kasi Lamja Skatek 022 Lanud Abd Saleh, Kapten Deddy Yahya Khristanto.

Baca juga:
Polresta Malang Kota Terbaik Kedua Lomba Layanan Call Center 110

Imigrasi Jamin Keamanan Database Pemegang Paspor RI

Optimalkan Mobil INCAR, Polresta Malang Kota Jaring Ratusan Pelanggar

Besarnya jasa dan nilai histori yang tersimpan pada pesawat itu patut dikenang. Sebagai bentuk penghormatan, Tim Skuadron 022 membersihkan monumen pesawat MiG-17 Fresco (Kamis, 13/7). Pembersihan pesawat dibantu beberapa OPD Pemkot Batu. Mulai dari DLH, DPUPR hingga Damkarmat.

Ada perlakuan khusus saat membersihkan pesawat tersebut. Bagian pesawat yang didominasi bahan metal dibersihkan dengan cairan kimia untuk meluruhkan kerak agar tidak korosi. Kemudian dilanjutkan dengan pengecatan ulang.

Deddy menuturkan, pembersihan ini dilakukan di monumen-monumen pesawat yang tersebar di Malang Raya. Sebelumnya dilakukan di Kota Malang kemudian berlanjut di Kota Batu. Kegiatan ini sekaligus dalam rangka menyambut Hari Bhakti ke-76 TNI AU pada 29 Juli nanti dan HUT ke-63 Skatek 022 pada 31 Juli.

“Monumen pesawat ini perlu dijaga sebagai bentuk penghormatan bagi pejuang dan pengingat nilai historis bagi generasi muda mendatang. Tentu sangat memungkinkan untuk didaftarakan dalam cagar budaya,” pungkasnya.(der)