Memasuki Kemarau, Belasan Desa di Kabupaten Malang Terancam Kekeringan

Petugas PB PMI Kabupaten Malang saat melakukan droping air bersih. (Istimewa/PB PMI Kabupaten Malang).
Petugas PB PMI Kabupaten Malang saat melakukan droping air bersih. (Istimewa/PB PMI Kabupaten Malang).

MALANGVOICE – Memasuki musim kemarau, belasan desa di wilayah Kabupaten Malang terancam kekeringan hingga krisis air bersih.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Nur Fuad Fauzi mengatakan, di Kabupaten Malang ada sekitar 18 desa di 9 Kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan saat masuk musim kemarau.

“Untuk antisipasi itu, kami menyampaikan pendistribusian air bersih untuk membantu warga yang terdampak kekeringan,” ucapnya, saat dikonfirmasi, Jumat (2/6).

Baca juga:
Merawat Moderasi Beragama di Kota Batu saat Tradisi Pindatapa

Kota Malang Terima Penghargaan Pengelola Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Terbaik di Jawa Timur Tahun 2023

Polresta Malang Kota Dalami Laporan Dugaan Perkosaan Mahaisiswi UM

Menurut Fuad, pendistribusian air bersih itu dilakukan secara bergilir mengacu pada kemampuan armada yang dimiliki, dan saat ini BPBD Kabupaten Malang memiliki tiga unit truk tangki.

“Dropping air mesti kita lakukan secara bergilir ke masing-masing desa terdampak. Kita menyesuaikan dari kekuatan armada, tapi kita selalu dibantu truk tangki dari rekan PMI dan Perum Tugu Tirta,” jelasnya.

Fuad menjelaskan, 18 desa tersebut tersebar di 9 kecamatan, yakni, Pagak, Sumbermanjing Wetan (Sumawe), Gedangan, Donomulyo, Kalipare, Singosari, Lawang, Jabung, dan Sumberpucung.

“Jadi, 18 desa itu ada di 9 Kecamatan, itu yang rawan kekeringan, tidak jauh beda dengan tahun sebelumnya,” terangnya

Untuk itu, lanjut Fuad, saat ini BPBD Kabupaten Malang telah menyurati ke masing-masing kecamatan untuk memetakan darurat kekeringan di wilayahnya. Termasuk berkoordinasi dengan desa-desa masuk peta rawan krisis air untuk mengetahui tingkat kebutuhan sampai berapa kepala keluarga (KK).

“Kita sudah bersurat ke masing-masing kecamatan untuk melakukan pendataan jumlah KK yang terdampak. Untuk memudahkan ketika melakukan droping air bersih,” tukasnya.(der)