Mbois, Mahasiswa UB Ciptakan Alat Pengukur Cuaca Komplet

Para pencipta AWS bersama alat ciptaan mereka (Tika)
Para pencipta AWS bersama alat ciptaan mereka (Tika)

MALANGVOICE – Karya tiga mahasiswa pasca sarjana Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) Universitas Brawijaya (UB), Ida Wahyuni, Faddli Lindra Wibowo dan Fandisyah Rahman, ini tidak bisa dianggap remeh. Mereka menciptakan alat yang dinamakan Authomatic Weather Station (AWS).

AWS merupakan alat yang berfungsi sebagai pengukur cuaca, suhu, kelembaban, curah hujan, arah dan kecepatan angin.

“Lima komponen ini bisa dideteksi melalui alat kami. Sehingga potensi bencana bisa diukur,” kata ketua kelompok, Ida saat berbincang dengan MVoice.

Alat ini, lanjut dia sudah dua kali diikutkan dalam konferensi internasional, di Bandung akhir tahun lalu.

“Juga sudah kami publish di jurnal internasional. Penelitian kami ini didanai oleh Kemenristek Dikti melalui program penelitian unggulan,” beber perempuan yang baru saja merampungkan studi S2 nya ini.

Dia menjelaskan, data hasil pengukuran cuaca yang didapatkan oleh alat ini, kemudian dikirim melalui server ke komputer atau android untuk memantau perkembangan cuaca.

“Dari situ bisa melihat perkembangan cuaca dan komponen lainnya,” kata dia.

Penelitian ini, lanjut dia, sudah dilakukan sejak Oktober 2016. Lokasi penelitian di kawasan Gunung Bromo.

“Keunggulan alat kami ini bentuknya kecil dan ringkas. Sehingga bisa dipasang di daerah pelosok,” imbuh perempuan asal Kediri ini.

Saat ini, meski masih berbentuk prototype namun AWS sedang dalam proses untuk dipatenkan di Kementerian Hukum dan HAM.

“Dibantu kampus untuk proses pematenan. Alat kami juga sedang proses penyempurnaan. Saat ini baru mengukur, namun akan kami sempurnakan sehingga bisa sekaligus mendeteksi bencana,” tandas dia.