MALANGVOICE – Patch atau koyo biasanya umum digunakan untuk meringankan capek, pegal linu pada otot dan persendian. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya berhasil membuat koyo khusus penderita diabetes, atau koyo SOAD dari kandungan sakarin tanaman tebu.
Mahasiswa kreatif tersebut ialah Mustaqim Prayogi, Akbar Roozaaq Mugni, Mufidatul Ilmi Kurniawati dan Hamidah. Dengan bimbingan Dahlia permatasari MSi Apt, mahasiswa itu memanfaatkan kandungan sakarin yang banyak tergantung dalam akar tebu dan efektif menurunkan kadar gula penderita diabetes.
Menurut Hamidah, penemuan mereka dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dihadapi penderita diabetes selama masa pengobatan dan perawatan.
“Penderita diabetes tidak bisa sembuh total. Obatnya ada dua macam yaitu suntik atau minum obat setiap hari. Kendalanya kalau suntik insulin kan sakit. Sedangkan pasien juga sering lupa minum obatnya. Makanya kami ciptakan koyo ini,” katanya Hamidah kepada MVoice.
Kemudian sakarin itu diekstrak menggunakan nano teknologi pitosom untuk membentuk bahan dasar koyo yang bisa diserap membran tubuh dengan mudah.
“Membran kan sifatnya suka menyerap air dan lemak. Koyo ini sudah kita formulasikan supaya bisa cocok dengan sifat membran tubuh,” katanya.
Dengan pemakaian koyo di perut, dan lipatan-lipatan tubuh, si pasien tidak perlu terlalu sering minum obat. Namun, untuk saat ini, temuan mahasiswa ini masih dalam uji mutu dan keamanan. Koyo SOAD juga berhasil lolos seleksi masuk ke PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) 2016 di IPB, Bogor.
Rencananya, penelitian ini akan terus dilanjutkan sampai bisa digunakan oleh masyarakat umum.