Masuki Musim Kemarau, PJT I Siapkan Tambahan Debit Air

Direktur Utama PJT I Raymond Valiant Ruritan. (Lisdya)

MALANGVOICE – Memasuki musim kemarau, di beberapa wilayah Indonesia mulai mengalami kekeringan. Bahkan, di daerah aliran sungai (DAS) Brantas juga mengalami penurunan debit air.

Untuk menyikapi hal ini, Perum Jasa Tirta (PJT) I telah mengantisipasi, salah satunya yakni penyediaan air. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama PJT I, Raymond Valiant Ruritan saat halalbihalal dengan awak media, Jumat (21/6).

“Banyak laporan terkait penyediaan air, terutama di Mojokerto. Laporan terkait yakni penurunan debit, padahal ini masih awal kemarau,” ujarnya.

Saat ini, debit yang mengalir ke Sungai Surabaya, dikatakan Raymond, sekitar 20 meter kubik per detik. Sedangkan di Sungai Brantas yakni di kisaran 22 hingga 22 meter kubik per detik.

“Rencananya, kami akan menambah sekitar lima hingga enam meter kubik, ini dari hulu agar intake PDAM Kota Mojokerto dan Surabaya maupun dari sungai pelayaran di Kabupaten Sidoarjo dapat beroperasi,” paparnya.

Alasan ditambahnya debit adalah saat musim kemarau, penguapan air akan semakin tinggi. Padahal, pemakaian air terbilang tetap seperti bulan-bulan biasanya.

“Dengan penambahan debit ini, diharapkan tidak ada gangguan operasi pada PDAM. Karena memang musim kemarau kan tinggi penguapannya,” jelas Raymond.

Sebelumnya, PJT I telah melakukan distribusi tampungan air yang telah disimpan sepanjang musim hujan secara merata hingga hilir aliran di sepanjang kemarau nantinya.

“Karena selama lima bulan kedepan, curah hujan rendah. Untungnya, kami telah menampung air saat musim hujan serta mengisi waduk – waduk yang dikelola oleh perusahaan,” paparnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, dalam memenuhi kebutuhan air hingga bulan Oktober nantinya, telah tersedia 354 juta meter kubik tampungan air di WS Brantas dan 348 juta meter kubik di WS Bengawan Solo.

Perlu diketahui, ada delapan bendungan besar yang dikelola oleh PJT I, yakni tujuh bendungan di wilayah Sungai Brantas dan satu bendungan di wilayah Sungai Bengawan Solo. Kedelapan bendungan tersebut adalah Bendungan Sengguruh, Bendungan Sutami, Bendungan Lahor, Bendungan Wlingi, Bendungan Selorejo, Bendungan Wonorejo, Bendungan Bening, dan Bendungan Wonogiri.(Der/Aka)