MALANGVOICE– Permasalahan sampah di Kota Batu, Jawa Timur masih menjadi hal yang perlu diperhatikan selama beberapa tahun ke depan, terutama bagi para calon Wali Kota Batu yang akan menjabat nanti. Sejauh ini, status TPA Tlekung masih belum bisa menampung keseluruhan sampah dari Kota Batu.
Meski dalam hal ini, Pemkot Batu sudah memiliki kebijakan TPS3R, namun hal itu belum menjawab akar masalahnya. Bahkan, di TPS per wilayah sempat menumpuk hingga berbulan-bulan. Warga yang sudah kehabisan akal memilih untuk membakarnya.
Mukhlis Ndoyo Said, salah satu warga mengatakan, asap dari pembakaran yang dilakukan banyak orang untuk menghindari penumpukan di TPS kini menjadi problem baru. Jika terus dibiarkan, dikhawatirkan mencoreng citra Kota Batu yang dikenal dengan keindahan wisata alam dan cuaca yang sejuk.
“Mau tidak mau, pembakaran sampah ini menjadi masalah baru. Di satu sisi, penumpukan sampah di TPS juga tidak mungkin diterus-teruskan,”ungkap Mukhlis.
Baca juga:
Tingkatkan Target PHBS Dimulai dari Lingkungan Rumah Tangga Sehat
Butuh Waktu 80 Tahun untuk Menuntaskan Seluruh Sampah di Sel Pasif TPA Tlekung
3 Mesin Incinerator Tiba, Pemkot Batu Berencana Fungsikan Kembali TPA Tlekung
Abah Anton Komitmen Kembali Kuatkan Kampung Tematik di Kota Malang
Mendengar permasalahan tersebut, Calon Wali Kota Batu Firhando Gumelar sudah mengantongi sejumlah ide dan program untuk mengurai masalah sampah tersebut. Salah satunya dengan membuat gerakan masyarakat untuk mengolah sampah menjadi produk yang bernilai ekonomis.
Mas Gum sapaan akrabnya akan memberdayakan masyarakat di kampung-kampung untuk melakukan pemilahan sampah di tingkat rumah tangga. Di situ, pihaknya akan masuk memberikan pelatihan teknis dan skema keuntungan tertentu agar menjadi sesuatu yang bernilai. Seperti dijadikan pot bunga, karya seni, tas belanja, dan sebagainya.
Mas Gum menjanjikan jika ketika menjabat nanti, para warga yang bisa melakukan itu dengan baik akan mendapat penghargaan khusus dan insentif yang menguntungkan. Ia yakin jika seluruh warga bisa seperti itu, maka permasalahan sampah ini bisa terselesaikan.
“Masalah sampah. mau tidak mau mesti dilakukan secara gotong-royong. Pemerintah sendiri perlu memberdayakan seluruh elemen masyarakat di Kota Batu,” ungkapnya.
Baca juga:
Projo Batu Deklarasikan Dukungan untuk Mendongkrak Elektabilitas Mas Gum di Pilkada 2024
Kukuhkan 878 Wisudawan, Direktur Polinema Sampaikan Progres Kemajuan Kampus Biru
Amartha dan GEU Berkolaborasi Borong 1 Juta Liter Minyak Jelantah untuk Bioavtur
Sementara itu terkait dengan TPA Tlekung yang situasinya sudah ‘overload’, paslon GURU bernomor urut 2 itu mengaku sudah memiliki program khusus yang akan dilakukan dan siap diterapkan. Bahkan dirinya sudah memiliki riset dan hasil laboratorium terkait kondisi TPA Tlekung serta hal apa yang bisa dieksplorasi oleh Pemkot Kota Batu.
Salah satunya dengan cara melakukan pembakaran sampah dengan mesin insinerator yang lebih besar, dan output asap yang aman. Hal itu sudah dilakukan oleh beberapa negara lain seperti Amager Bakke di Kopenhagen Denmark atau Maishima Incenerator di Jepang.
Energi dari pembakaran itu bisa menghasilkan energi melalui Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS). Nah, residu abu dari pembakaran sampah tersebut dikumpulkan untuk diubah menjadi paving blok, batu bata, aspal, hingga hal lain yang bisa dipergunakan untuk pembangunan kota.
Mas Gum sendiri mengaku sudah melakukan kajian dan menyiapkan teknisnya. Untuk masalah sampah ini, menurut Mas Gum semua harus bergerak dan ikut andil penuh.
“Untuk sampah landfill yang saat ini sudah ada di TPA, kami sudah siapkan langkah-langkah baru dan berkelanjutan untuk mengurangi gunungan sampah ini dengan menjadikan sebagai energi listrik melalui PLTS. Selain itu, juga bisa menjadi bahan siap guna semisal batu bata,” ungkapnya.
Menurut Mas Gum, cara ini sudah dilakukan banyak negara. Terpenting bagaimana caranya sampah ini bisa berubah menjadi bernilai. Utamanya untuk ekonomi, pembangunan, dan masyarakat.
“Bismillah saya komitmen, bisa dibuktikan langsung. Mohon didukung ide untuk Kota Batu kita tercinta ini sehingga Batu bisa menjadi kota yang zero waste,” harapnya.(der)