MALANGVOICE – jika Anda berkunjung ke MCP Music Festival dan bertandang ke area pameran alat musik Nusantara, kemungkinan besar Anda bertemu Jayus Yuswidi. Ciri khasnya, ia ramah terhadap siapapun dan tak segan mengajak bercanda orang yang baru dikenalnya.
Jayus bukan sembarang musisi. Ia programer produsen alat musik asal Jepang, Korg. Ia jug telah dipercaya mengaransemen sedikitnya 50 album. Dan terakhir, pria yang tinggal di Denpasar ini memperkenalkan alat musik yang baru saja diciptakan.
Nama musik itu adalah magic pring. Dalam bahasa Jawa, pring adalah bambu. Jadi jika diartikan secara harfiah, magic pring adalah bambu ajaib. Disebut demikian, karena seruling berbahan bambu yang biasanya hanya bisa memainkan satu jenis aliran musik tidak berlaku pada magic pring.
“Tidak seperti seruling biasa, magic pring bisa memainkan semua, mulai dari musik dangdut, India, hingga Cina,” kata Jayus bangga.
Penampakan magic pring mirip saluang (seruling dari Sumatera) dengan lubang tiup besar. Sementara lubang nioasi dibuat standart tujuh not.
Untuk memainkannya, pemain magic pring harus terlebih dahulu menguasai teknik pernapasan dan teknik peniupan ala saluang agar bisa menghasilkan suara yang diinginkan.
“Peniup saluang pun harus belajar terlebih dahulu agar bisa memainkan magic pring,” kata dia.
Jayus menambahkan, alat musik yang dikembangkannya tersebut memang baru dikenalkan saat di MCP Music Festival. Namun sejatinya, alat musik tiup tersebut sudah ditemukan sekitar 15 tahun lalu.
Saat itu, ia merasakan kegalauan karena setiap hendak bermain musik memakai alat musik seruling, instrumen yang harus dibawa cukup banyak karena setiap aliran musik memiliki seruling yang berbeda.
“Kalau dengan magic pring, nggak perlu ribet karena satu seruling untuk semua jenis musik,” kata dia.
15 tahun disembunyikan bukan tanpa alasan. Jayus berpikir jika dikeluarkan saat itu, ia khawatir ada musisi lain yang mengembangkan alat musik serupa sehingga ia akan melakukan kesalahan besar jika mengkaim magic pring sebagai karyanya yang orisinal.
“Setelah 15 tahun menunggu dan tidak ada yang memperkenalkan alat musik seperti ini. Barulah saya yakin kalau magic pring ini memang hanya saya yang mengembangkan,” kata dia saat berbincang dengan MVoice.